FOTO: Rela Antre Panjang Demi Minyak Tanah di Sri Lanka

oleh Arny Christika Putri, diperbarui 18 Mar 2022, 12:00 WIB

Diterbitkan 18 Mar 2022 12:00 WIB

Krisis ekonomi yang semakin parah di Sri Lanka membuat kelangkaan bahan bakar, hingga warrga terpaksa beralih ke minyak tanah

Foto 1 dari 6

Seorang perempuan pergi usai membeli minyak tanah untuk digunakan di rumah di sebuah pompa bensin di Kolombo, Sri Lanka, 17 Maret 2022. Krisis mata uang menghambat impor bahan bakar dan kebutuhan pokok lain dari luar negeri, termasuk susu bubuk, gas untuk memasak dan bensin. (Ishara S. KODIKARA/AFP)

Foto 2 dari 6

Orang-orang antre membeli minyak tanah untuk digunakan di rumah di sebuah pompa bensin di Kolombo, Sri Lanka, 17 Maret 2022. Krisis mata uang menghambat impor bahan bakar dan kebutuhan pokok lain dari luar negeri, termasuk susu bubuk, gas untuk memasak dan bensin. (Ishara S. KODIKARA/AFP)

Foto 3 dari 6

Antrean orang-orang saat membeli minyak tanah untuk digunakan di rumah di sebuah pompa bensin di Kolombo, Sri Lanka, 17 Maret 2022. Krisis mata uang menghambat impor bahan bakar dan kebutuhan pokok lain dari luar negeri, termasuk susu bubuk, gas untuk memasak dan bensin. (Ishara S. KODIKARA/AFP)

Foto 4 dari 6

Berita Terkait

Orang-orang antre membeli minyak tanah untuk digunakan di rumah di sebuah pompa bensin di Kolombo, Sri Lanka, 17 Maret 2022. Krisis mata uang menghambat impor bahan bakar dan kebutuhan pokok lain dari luar negeri, termasuk susu bubuk, gas untuk memasak dan bensin. (Ishara S. KODIKARA/AFP)

Foto 5 dari 6

Antrean orang-orang saat membeli minyak tanah untuk digunakan di rumah di sebuah pompa bensin di Kolombo, Sri Lanka, 17 Maret 2022. Krisis mata uang menghambat impor bahan bakar dan kebutuhan pokok lain dari luar negeri, termasuk susu bubuk, gas untuk memasak dan bensin. (Ishara S. KODIKARA/AFP)

Foto 6 dari 6

Orang-orang antre membeli minyak tanah untuk digunakan di rumah di sebuah pompa bensin di Kolombo, Sri Lanka, 17 Maret 2022. Krisis mata uang menghambat impor bahan bakar dan kebutuhan pokok lain dari luar negeri, termasuk susu bubuk, gas untuk memasak dan bensin. (Ishara S. KODIKARA/AFP)