Peluncuran Roket Baru Jepang Alami Kegagalan

oleh Arny Christika Putri, diperbarui 07 Mar 2023, 15:30 WIB

Diterbitkan 07 Mar 2023 15:30 WIB

Roket Baru H3 Jepang Gagal DI Peluncuran Perdana

Roket H3 generasi berikutnya Jepang gagal setelah lepas landas pada 7 Maret, dengan badan antariksa mengeluarkan perintah penghancuran setelah menyelesaikan misi tidak dapat berhasil.

Foto 1 dari 5

Roket "H3" generasi berikutnya Jepang, yang membawa satelit optik canggih "Daichi 3", meninggalkan landasan peluncuran di Tanegashima Space Center di Kagoshima, Jepang barat daya, Selasa (7/3/2023). Roket H3 Jepang mengalami kendala teknis setelah lepas landas pada Selasa. (Photo by JIJI Press / AFP)

Foto 2 dari 5

Roket "H3" generasi berikutnya Jepang, yang membawa satelit optik canggih "Daichi 3", meninggalkan landasan peluncuran di Tanegashima Space Center di Kagoshima, Jepang barat daya, Selasa (7/3/2023). Badan Antariksa Jepang (JAXA) kemudian mengeluarkan perintah penghancuran setelah menyelesaikan misi tidak dapat berhasil. (Photo by JIJI Press / AFP)

Foto 3 dari 5

Roket "H3" generasi berikutnya Jepang, yang membawa satelit optik canggih "Daichi 3", meninggalkan landasan peluncuran di Tanegashima Space Center di Kagoshima, Jepang barat daya, Selasa (7/3/2023). Kegagalan ini mengakibatkan satelit observasi bumi canggih yang dibawa Roket H3 hilang. (Photo by JIJI Press / AFP)

Foto 4 dari 5

Berita Terkait

Roket "H3" generasi berikutnya Jepang, yang membawa satelit optik canggih "Daichi 3", terangkat ke langit tak lama setelah meninggalkan landasan peluncuran di Tanegashima Space Center di Kagoshima, Jepang barat daya, Selasa (7/3/2023). Kegagalan tersebut merupakan pukulan telak bagi JAXA, setelah roket tersebut bahkan gagal lepas landas pada percobaan pertamanya bulan lalu. (Photo by JIJI Press / AFP)

Foto 5 dari 5

Pengunjung menyaksikan peluncuran roket "H3" generasi berikutnya Jepang, yang membawa satelit optik canggih "Daichi 3", di Tanegashima Space Center di Kagoshima, Jepang barat daya, Selasa (7/3/2023). H3 adalah kendaraan peluncuran untuk satelit observasi, dan roket tersebut telah diperdebatkan sebagai kemungkinan pesaing SpaceX's Falcon 9. (Photo by JIJI Press / AFP)