Tentara Amerika Serikat Gelar Latihan Militer Dekat Perbatasan Korea Utara

oleh Arnaz Sofian, diperbarui 18 Mar 2023, 17:33 WIB
Diterbitkan 18 Mar 2023 16:35 WIB
Tentara Amerika Serikat Gelar Latihan Militer Dekat Perbatasan Korea Utara
Korea Selatan dan Jepang sepakat pada pertemuan puncak untuk bekerja sama dalam keamanan regional dengan Amerika Serikat dan melakukan latihan militer di seluruh wilayah tersebut.
Foto 1 dari 6
Tentara Amerika Serikat Gelar Latihan Militer Dekat Perbatasan Korea Utara
Tentara Angkatan Darat Amerika Serikat mengikuti latihan militer dekat perbatasan dengan Korea Utara di lapangan latihan di Paju, Korea Selatan, Jumat (17/3/2023). (AP Photo/Ahn Young-joon)
Foto 2 dari 6
Tentara Amerika Serikat Gelar Latihan Militer Dekat Perbatasan Korea Utara
Korea Selatan dan Jepang sepakat pada pertemuan puncak untuk bekerja sama dalam keamanan regional dengan Amerika Serikat. (AP Photo/Ahn Young-joon)
Foto 3 dari 6
Tentara Amerika Serikat Gelar Latihan Militer Dekat Perbatasan Korea Utara
Korea Selatan dan Jepang sepakat juga sepakat untuk melakukan latihan militer di seluruh wilayah tersebut. (AP Photo/Ahn Young-joon)
Foto 4 dari 6
Tentara Amerika Serikat Gelar Latihan Militer Dekat Perbatasan Korea Utara
Dua sekutu Amerika Serikat, Korea Selatan dan Jepang, sepakat kerja sama dalam keamanan regional menyusul seringnya peluncuran rudal yang dilakukan oleh Korea Utara dan meningkatnya kekhawatiran atas China. (AP Photo/Ahn Young-joon)
Foto 5 dari 6
Tentara Amerika Serikat Gelar Latihan Militer Dekat Perbatasan Korea Utara
Amerika Serikat memuji pertemuan puncak antara Korea Selatan dan Jepang dengan menyebutnya sebagai "sekutu yang sangat diperlukan". (AP Photo/Ahn Young-joon)
Foto 6 dari 6
Tentara Amerika Serikat Gelar Latihan Militer Dekat Perbatasan Korea Utara
“Hubungan yang lebih baik antara Seoul dan Tokyo akan membantu kami merangkul peluang trilateral untuk memajukan prioritas regional dan internasional bersama kami, termasuk visi kami untuk Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka,” kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat. (AP Photo/Ahn Young-joon)