Tanpa Penerangan Lampu, Warga Palestina Bertahan Hidup di Reruntuhan

oleh Helmi Fithriansyah, diperbarui 19 Feb 2025, 15:47 WIB
Diterbitkan 19 Feb 2025, 15:40 WIB
Warga Palestina Bertahan Hidup di Reruntuhan
Menyusul kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas pada 19 Januari 2025, ribuan orang telah kembali dari lokasi pengungsian dan menempati tempat tinggal mereka di wilayah Jalur Gaza utara. Ketika malam tiba, warga Palestina yang tinggal di wilayah Jalur Gaza utara harus hidup tanpa penerangan lampu. Mereka bertahan melawan dingin malam dengan membuat api unggun. Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) mengatakan 92 persen rumah di Gaza telah rusak atau hancur akibat pertempuran antara Israel dan Hamas yang terjadi sejak 7 Oktober 2023. Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, pada 17 Februari 2025, bahwa ia “berkomitmen” terhadap rencana Presiden AS Donald Trump untuk Gaza yang akan memindahkan lebih dari dua juta penduduk Palestina.
Foto 1 dari 6
Warga Palestina Bertahan Hidup di Reruntuhan
Warga Palestina duduk di dekat perapian di tengah reruntuhan rumah mereka di Jabalia di Jalur Gaza utara pada 18 Februari 2025. (Omar AL-QATTAA/AFP)
Foto 2 dari 6
Warga Palestina Bertahan Hidup di Reruntuhan
Menyusul kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas, ribuan orang telah kembali dari lokasi pengungsian dan menempati tempat tinggal mereka di wilayah Jalur Gaza utara. (Omar AL-QATTAA/AFP)
Foto 3 dari 6
Warga Palestina Bertahan Hidup di Reruntuhan
Di Jalur Gaza utara, warga Palestina harus hidup tanpa penerangan lampu ketika malam tiba. (Omar AL-QATTAA/AFP)
Foto 4 dari 6
Warga Palestina Bertahan Hidup di Reruntuhan
Mereka bertahan melawan dingin malam dengan membuat api unggun. (Omar AL-QATTAA/AFP)
Foto 5 dari 6
Warga Palestina Bertahan Hidup di Reruntuhan
Perserikatan Bangsa Bangsa mengatakan 92 persen rumah di Gaza telah rusak atau hancur akibat pertempuran antara Hamas dan Israel yang terjadi sejak 7 Oktober 2023. (Omar AL-QATTAA/AFP)
Foto 6 dari 6
Warga Palestina Bertahan Hidup di Reruntuhan
Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, pada 17 Februari 2025, bahwa ia “berkomitmen” terhadap rencana Presiden AS Donald Trump untuk Gaza yang akan memindahkan lebih dari dua juta penduduk Palestina. (Omar AL-QATTAA/AFP)