Pria Kamboja Mendaratkan Rumah 'Pesawat' di Tengah Sawah

oleh Arny Christika Putri, diperbarui 30 Mar 2023, 07:00 WIB
Diterbitkan 30 Mar 2023 07:00 WIB
Pria Kamboja Bangun Rumah Pesawat di Tengah Sawah
Seorang penggemar pesawat terbang asal Kamboja membangun rumahnya dengan bentuk seperti pesawat jet pribadi - meski seumur hidupnya dia tidak pernah terbang. Rumah pesawat Chrach Peou terletak di tengah sawah di dekat kota Siem Reap, pintu gerbang ke kompleks Candi Angkor Wat.
Foto 1 dari 6
Pria Kamboja Bangun Rumah Pesawat di Tengah Sawah
Foto yang diambil pada 12 Maret 2023 ini memperlihatkan Chrach Peou sedang menyemprotkan air di taman depan rumahnya yang berbentuk pesawat terbang di provinsi Siem Reap, Kamboja. (Photo by TANG CHHIN SOTHY / AFP)
Foto 2 dari 6
Pria Kamboja Bangun Rumah Pesawat di Tengah Sawah
Seorang pekerja konstruksi, Chrach Peou, menghabiskan uang tabungannya sebesar $20.000 (Rp 303 juta) untuk membangun rumah pesawat tersebut - lengkap dengan sayap, sirip ekor, roda pendaratan, dan mesin - di dekat kota Siem Reap, pintu masuk menuju kompleks candi Angkor Wat yang terkenal. (Photo by TANG CHHIN SOTHY / AFP)
Foto 3 dari 6
Pria Kamboja Bangun Rumah Pesawat di Tengah Sawah
Duda berusia 43 tahun yang memiliki tiga orang anak ini mengatakan bahwa ia membutuhkan waktu hampir satu tahun untuk membangunnya, dengan menggunakan uang yang telah ditabung selama lebih dari 30 tahun. (Photo by TANG CHHIN SOTHY / AFP)
Foto 4 dari 6
Pria Kamboja Bangun Rumah Pesawat di Tengah Sawah
Rumah yang memiliki dua kamar tidur dan dua kamar mandi ini berdiri di atas pilar-pilar setinggi enam meter di atas sawah. (Photo by TANG CHHIN SOTHY / AFP)
Foto 5 dari 6
Pria Kamboja Bangun Rumah Pesawat di Tengah Sawah
Peou mengatakan, dia mendapat inspirasi desain rumah pesawatnya setelah banyak menonton video jet pribadi. (Photo by TANG CHHIN SOTHY / AFP)
Foto 6 dari 6
Pria Kamboja Bangun Rumah Pesawat di Tengah Sawah
Selain digunakan sebagai tempat tinggal, Peou juga menjadikan rumah pesawatnya itu sebagai tempat piknik dengan tarif masuk antara 50 sen dollar AS (Rp 7.500) hingga 1 dollar AS (Rp 15.000). (Photo by TANG CHHIN SOTHY / AFP)