Putar Musik di Bulan Ramadhan, Stasiun Radio di Afghanistan Ditutup

oleh Johan Fatzry, diperbarui 02 Apr 2023, 18:30 WIB
Diterbitkan 02 Apr 2023 18:30 WIB
Putar Musik di Bulan Ramadhan, Stasiun Radio di Afghanistan Ditutup
Stasiun radio yang dikelola wanita di timur laut Afghanistan telah ditutup karena memutar musik selama bulan suci Ramadhan, kata seorang pejabat Taliban, Sabtu (1/4). Sadai Banowan, yang berarti suara wanita dalam bahasa Dari, adalah satu-satunya stasiun radio yang dikelola wanita di Afghanistan.
Foto 1 dari 5
Putar Musik di Bulan Ramadhan, Stasiun Radio di Afghanistan Ditutup
Najia Sorosh Kepala Sadai Banowan, stasiun radio yang dikelola wanita (kanan) berbicara dengan stafnya di studio penyiaran di provinsi Badakhshan, timur laut Afghanistan, Selasa, 7 Maret 2023. (Sadai Banowan via AP)
Foto 2 dari 5
Putar Musik di Bulan Ramadhan, Stasiun Radio di Afghanistan Ditutup
Stasiun radio yang dikelola wanita di timur laut Afghanistan telah ditutup karena memutar musik selama bulan suci Ramadhan, kata seorang pejabat Taliban, Sabtu (1/4). (Sadai Banowan via AP)
Foto 3 dari 5
Putar Musik di Bulan Ramadhan, Stasiun Radio di Afghanistan Ditutup
Sadai Banowan, yang berarti suara wanita dalam bahasa Dari, adalah satu-satunya stasiun radio yang dikelola wanita di Afghanistan. Stasiun radio ini berdiri sejak 10 tahun lalu dan memiliki delapan staf, enam di antaranya perempuan. (Sadai Banowan via AP)
Foto 4 dari 5
Putar Musik di Bulan Ramadhan, Stasiun Radio di Afghanistan Ditutup
Moezuddin Ahmadi, direktur Informasi dan Kebudayaan di provinsi Badakhshan, mengatakan stasiun tersebut melanggar "hukum dan peraturan Imarah Islam" beberapa kali dengan menyiarkan lagu dan musik selama Ramadan. Akibat pelanggaran tersebut, stasiun radio ini pun ditutup. (Sadai Banowan via AP)
Foto 5 dari 5
Putar Musik di Bulan Ramadhan, Stasiun Radio di Afghanistan Ditutup
“Jika stasiun radio ini menerima kebijakan Imarah Islam Afghanistan dan memberikan jaminan tidak akan terulang lagi, kami akan mengizinkannya untuk beroperasi kembali,” kata Ahmadi. (Sadai Banowan via AP)