Sampah Kiriman Kotori Pantai Kedonganan Bali

oleh Arnaz Sofian, diperbarui 12 Apr 2023, 11:45 WIB
Diterbitkan 12 Apr 2023 11:35 WIB
Sampah Kiriman Kotori Pantai Kedonganan Bali
Kepala Bidang Pengelolaan Kebersihan dan Limbah B3 DLHK Kabupaten Badung Anak Agung Gede Agung Dalem mengatakan, bila dilihat musim angin barat di bulan April 2023 sebenarnya sudah tidak terjadi sampah kiriman ke pesisir pantai di kawasan Kabupaten Badung.
Foto 1 dari 6
Sampah Kiriman Kotori Pantai Kedonganan Bali
Anak-anak berjalan melewati plastik dan sampah lainnya yang terdampar di Pantai Kedonganan, Kabupaten Badung, Bali, Indonesia, Rabu (12/4/2023). (SONNY TUMBELAKA/AFP)
Foto 2 dari 6
Sampah Kiriman Kotori Pantai Kedonganan Bali
Sampah plastik maupun batang kayu mengotori pantai berpasir putih ini. (SONNY TUMBELAKA/AFP)
Foto 3 dari 6
Sampah Kiriman Kotori Pantai Kedonganan Bali
Kepala Bidang Pengelolaan Kebersihan dan Limbah B3 DLHK Kabupaten Badung Anak Agung Gede Agung Dalem mengatakan, bila dilihat musim angin barat di bulan April 2023 sebenarnya sudah tidak terjadi sampah kiriman ke pesisir pantai di kawasan Kabupaten Badung. (SONNY TUMBELAKA/AFP)
Foto 4 dari 6
Sampah Kiriman Kotori Pantai Kedonganan Bali
"Seharusnya bulan April sudah habis karena sudah buka musim angin barat yang membuat sampah mendarat itu November sampai dengan Maret akhir, itu ada angin barat yang memuat sampah-sampah yang dibuang dari kawasan yang di barat dan sungai-sungai di baratnya Bali," jelas Anak Agung Gede Agung Dalem. (SONNY TUMBELAKA/AFP)
Foto 5 dari 6
Sampah Kiriman Kotori Pantai Kedonganan Bali
Anak Agung Gede Agung Dalem menambahkan, sampah kiriman tersebut bisa saja dari Jawa dan Sumatera yang masuk ke laut lalu disapu gelombang angin barat hingga ke Bali. (SONNY TUMBELAKA/AFP)
Foto 6 dari 6
Sampah Kiriman Kotori Pantai Kedonganan Bali
Untuk nengantisipasi sampah kiriman ke pesisir pantai kawasan Badung, Anak Agung Gede Agung Dalem menerangkan pihaknya sudah meminta warga dan masyarakat di daerah-daerah hulu agar tidak membuang sampah sembarangan dan mengurangi penggunaan benda yang akan menjadi sampah. (SONNY TUMBELAKA/AFP)