Melihat Aktivitas Pekerja di Pembangkit Nuklir Fukushima Daiichi Jepang

oleh Johan Fatzry, diperbarui 16 Jul 2023, 10:05 WIB

Diterbitkan 16 Jul 2023 10:05 WIB

Pembangkit Nuklir Fukushima Daiichi Jepang

Pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi ini dioperasikan oleh Tokyo Electric Power Company Holdings, juga dikenal sebagai TEPCO. Di pembangkit nuklir Fukushima Daiichi Jepang yang hancur akibat tsunami, pipa biru raksasa telah dibangun untuk mengalirkan air laut untuk mengencerkan air radioaktif yang telah diolah di bawah rencana untuk membuangnya secara bertahap ke Samudera Pasifik.

Foto 1 dari 7

Para pekerja menyingkirkan bahan bangunan sebelum istirahat makan siang di pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi, di kota Futaba, timur laut Jepang, Jumat, 14 Juli 2023. (AP Photo/Hiro Komae)

Foto 2 dari 7

Pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi ini dioperasikan oleh Tokyo Electric Power Company Holdings, juga dikenal sebagai TEPCO. (AP Photo/Hiro Komae)

Foto 3 dari 7

Di pembangkit nuklir Fukushima Daiichi Jepang yang hancur akibat tsunami, pipa biru raksasa telah dibangun untuk mengalirkan air laut untuk mengencerkan air radioaktif yang telah diolah di bawah rencana untuk membuangnya secara bertahap ke Samudera Pasifik. (AP Photo/Hiro Komae)

Foto 4 dari 7

Berita Terkait

Para pekerja membuat persiapan akhir saat jurnalis Associated Press mendapat kesempatan langka pada hari Jumat untuk melihat peralatan dan fasilitas utama untuk peluncuran, yang diperkirakan akan dilakukan dalam beberapa minggu atau bulan mendatang. (AP Photo/Hiro Komae)

Foto 5 dari 7

Badan Energi Atom Internasional telah melihat rencana pelepasan air limbah Jepang dan mengatakan itu akan menyebabkan radioaktivitas yang dapat diabaikan di laut dan tidak berpengaruh pada negara-negara tetangga. (AP Photo/Hiro Komae)

Foto 6 dari 7

Namun rencana tersebut terus menuai protes keras dan belum ada tanggal mulai yang ditetapkan.(AP Photo/Hiro Komae)

Foto 7 dari 7

Industri perikanan Jepang khawatir hal itu akan menghancurkan reputasi makanan laut negara itu, dan kelompok-kelompok di Korea Selatan dan China juga telah menyuarakan keprihatinannya.(AP Photo/Hiro Komae)