Ketika Para Satwa Asyik Menyantap Es di Tengah Gelombang Panas Italia

oleh Arny Christika Putri, diperbarui 21 Jul 2023, 17:05 WIB
Diterbitkan 21 Jul 2023 17:05 WIB
Hewan di Kebun Binatang Italia Terdampak Gelombang Panas
Gelombang panas tengah melanda Italia. Tak hanya penduduk yang kepanasan, satwa di kebun binatang juga rasakan hal yang sama. Mereka pun diberi makan es loli.
Foto 1 dari 7
Hewan di Kebun Binatang Italia Terdampak Gelombang Panas
Seekor lemur memakan es buah untuk mendinginkan diri di Kebun Binatang Roma (Bioparco di Roma) saat suhu udara mencapai 40 derajat Celcius selama gelombang panas, di Roma, Italia pada 19 Juli 2023. (Andreas SOLARO / AFP)
Foto 2 dari 7
Hewan di Kebun Binatang Italia Terdampak Gelombang Panas
Italia menghadapi prediksi suhu tertinggi dalam sejarah pada akhir pekan ini dengan kementerian kesehatan mengeluarkan peringatan merah untuk 16 kota termasuk Roma, Bologna dan Florence. (Andreas SOLARO / AFP)
Foto 3 dari 7
Hewan di Kebun Binatang Italia Terdampak Gelombang Panas
Selain mengancam kesehatan manusia, panas juga membuat hewan menderita. Oleh karena itu, Kebun Binatang Roma memberikan penanganan khusus untuk hewan-hewan mereka. (Andreas SOLARO / AFP)
Foto 4 dari 7
Hewan di Kebun Binatang Italia Terdampak Gelombang Panas
Hewan pemangsa seperti singa atau anjing laut ditawari es loli yang terbuat dari daging sapi atau ikan, tergantung pada makanan mereka. (Andreas SOLARO / AFP)
Foto 5 dari 7
Hewan di Kebun Binatang Italia Terdampak Gelombang Panas
Agar tubuh para satwa tak kepanasan, petugas Bioparco di Roma juga menyemprotkan air. Pendingin ruangan juga disiapkan untuk melawan suhu panas itu. (Andreas SOLARO / AFP)
Foto 6 dari 7
Hewan di Kebun Binatang Italia Terdampak Gelombang Panas
BBC Weather mengatakan bahwa beberapa bagian pulau Sardinia dan Sisilia di Italia akan menjadi yang terpanas lagi, dengan suhu tertinggi sekitar 46C atau 47C. (Andreas SOLARO / AFP)
Foto 7 dari 7
Hewan di Kebun Binatang Italia Terdampak Gelombang Panas
Gelombang panas yang melanda negara ini digambarkan oleh media lokal sebagai settimana infernale - atau "minggu neraka". (Andreas SOLARO / AFP)