Ribuan Perempuan Islandia Mogok Kerja Selama Sehari Penuh

oleh Arny Christika Putri, diperbarui 25 Okt 2023, 15:05 WIB
Diterbitkan 25 Okt 2023 15:05 WIB
Ribuan Orang Berkumpul di Reykjavik untuk Pemogokan Perempuan Nasional
Puluhan ribu perempuan di Islandia, termasuk Perdana Menteri Katrin Jakobsdottir, menolak bekerja pada hari Selasa. Pemogokan yang direncanakan ini menandai pemogokan perempuan sehari penuh yang pertama sejak tahun 1975
Foto 1 dari 7
Ribuan Orang Berkumpul di Reykjavik untuk Pemogokan Perempuan Nasional
Orang-orang di seluruh Islandia berkumpul selama aksi mogok kerja perempuan di Reykjavik, Islandia, Selasa, 24 Oktober 2023. (AP Photo/Arni Torfason)
Foto 2 dari 7
Ribuan Orang Berkumpul di Reykjavik untuk Pemogokan Perempuan Nasional
Perdana Menteri Islandia dan para perempuan di seluruh negara kepulauan tersebut melakukan aksi mogok kerja untuk mendorong diakhirinya ketidaksetaraan upah dan kekerasan berbasis gender. (AP Photo/Arni Torfason)
Foto 3 dari 7
Ribuan Orang Berkumpul di Reykjavik untuk Pemogokan Perempuan Nasional
Sekolah-sekolah ditutup, transportasi umum ditunda, rumah sakit memiliki lebih sedikit pekerja, dan kamar-kamar hotel tidak dibersihkan. (AP Photo/Arni Torfason)
Foto 4 dari 7
Ribuan Orang Berkumpul di Reykjavik untuk Pemogokan Perempuan Nasional
Sekolah-sekolah dan sistem kesehatan, yang memiliki banyak tenaga kerja perempuan, mengatakan bahwa mereka akan sangat terpengaruh oleh aksi mogok kerja tersebut. (AP Photo/Arni Torfason)
Foto 5 dari 7
Ribuan Orang Berkumpul di Reykjavik untuk Pemogokan Perempuan Nasional
Katrin Jakobsdóttir adalah perdana menteri Islandia. Ia mengatakan bahwa ia akan tinggal di rumah sebagai bagian dari aksi mogok kerja perempuan dan berharap perempuan lain di kabinetnya juga melakukan hal yang sama. (AP Photo/Arni Torfason)
Foto 6 dari 7
Ribuan Orang Berkumpul di Reykjavik untuk Pemogokan Perempuan Nasional
Aksi ini disebut sebagai aksi mogok kerja terbesar sejak pemogokan pertama di Islandia pada 24 Oktober 1975. (AP Photo/Arni Torfason)
Foto 7 dari 7
Ribuan Orang Berkumpul di Reykjavik untuk Pemogokan Perempuan Nasional
Saat itu, 90 persen perempuan menolak untuk bekerja, membersihkan rumah atau mengasuh anak, sebagai bentuk kemarahan atas diskriminasi di tempat kerja. (AP Photo/Arni Torfason)