Kerusakan Parah Kamp Pengungsi Jabalia di Gaza Akibat Serangan Israel

oleh Arny Christika Putri, diperbarui 01 Nov 2023, 08:14 WIB

Diterbitkan 01 Nov 2023, 09:05 WIB

Israel Serang Kamp Pengungsi Jabalia di Gaza

Serangan Israel terhadap kamp pengungsi Jabalia yang padat penduduk di Gaza utara menyebabkan banyak korban jiwa, kata para pejabat di daerah kantong tersebut pada Selasa.

Foto 1 dari 8

Warga Palestina memeriksa kerusakan bangunan yang hancur akibat serangan udara Israel di kamp pengungsi Jabalia di pinggiran Kota Gaza, Selasa, 31 Oktober 2023 (AP Photo/Abdul Qader Sabbah)

Foto 2 dari 8

Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola Hamas mengatakan 50 orang tewas dan 150 lainnya luka-luka. (AP Photo/Abdul Qader Sabbah)

Foto 3 dari 8

Gambar-gambar dari lokasi kejadian menunjukkan sebuah kawah besar di antara reruntuhan dan bangunan yang rusak. (AP Photo/Abdul Qader Sabbah)

Foto 4 dari 8

Berita Terkait

Militer Israel mengatakan bahwa serangan tersebut menewaskan seorang komandan senior Hamas dan menyebabkan terowongan bawah tanah yang digunakan oleh kelompok tersebut runtuh, merobohkan beberapa bangunan di dekatnya. (AP Photo/Abdul Qader Sabbah)

Foto 5 dari 8

Sementara itu, tank-tank dan pasukan Israel terus bergerak maju ke beberapa wilayah utara Gaza yang paling padat penduduknya, termasuk Jabalia. (AP Photo/Abdul Qader Sabbah)

Foto 6 dari 8

Serangan udara hari Selasa di Jabalia menyebabkan ledakan besar yang menghancurkan beberapa bangunan tempat tinggal di pusat kamp pengungsi, di mana sebelum perang, 116.000 orang tinggal di area seluas 1,4 km persegi (0,5 mil persegi). (AP Photo/Abdul Qader Sabbah)

Foto 7 dari 8

Warga Palestina dan petugas penyelamat terlihat berusaha mencari korban, beberapa menggunakan tangan mereka untuk menggali puing-puing bangunan. (AP Photo/Abdul Qader Sabbah)

Foto 8 dari 8

Warga Palestina mencari korban selamat di antara puing-puing bangunan yang hancur akibat serangan udara Israel di kamp pengungsi Jabaliya di pinggiran Kota Gaza, Selasa, 31 Oktober 2023. (AP Photo/Abdul Qader Sabbah)