Potret Warga Gaza Antre Distribusi Makanan di Tengah Perang Hamas - Israel

oleh Arnaz Sofian, diperbarui 09 Nov 2023, 13:05 WIB
Diterbitkan 09 Nov 2023 13:05 WIB
Distribusi Makanan Warga Gaza Palestina
Sejak dimulainya perang Israel-Hamas, Israel membatasi jumlah makanan dan air yang diperbolehkan masuk ke Jalur Gaza sehingga menyebabkan kelaparan yang meluas di seluruh wilayah tersebut.
Foto 1 dari 6
Distribusi Makanan Warga Gaza Palestina
Warga berkerumun menunggu distribusi makanan di Rafah, Jalur Gaza selatan, Palestina, Rabu (8/11/2023). Sejak dimulainya perang Israel-Hamas, Israel membatasi jumlah makanan dan air yang diperbolehkan masuk ke wilayah Jalur Gaza sehingga menyebabkan kelaparan yang meluas di seluruh wilayah tersebut. (AP Photo/Hatem Ali)
Foto 2 dari 6
Distribusi Makanan Warga Gaza Palestina
Program Pangan Dunia PBB (World Food Programme/WFP) memperingatkan bahwa stok beberapa bahan makanan penting di Jalur Gaza semakin menipis. (AP Photo/Hatem Ali)
Foto 3 dari 6
Distribusi Makanan Warga Gaza Palestina
WFP menyebut stok penting seperti beras, minyak sayur, dan kacang-kacangan akan habis dalam satu sampai tiga hari mendatang. (AP Photo/Hatem Ali)
Foto 4 dari 6
Distribusi Makanan Warga Gaza Palestina
Dalam laporannya, Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA) mengatakan pengecer di Gaza kesulitan mengisi kembali barang-barang dari pedagang grosir karena situasi yang memburuk dan kekurangan bahan bakar. (AP Photo/Hatem Ali)
Foto 5 dari 6
Distribusi Makanan Warga Gaza Palestina
"Persediaan makanan yang masuk dari Mesir sebagian besar mecakup makanan siap saju (tuna kalengan dan kurma batangan), dan terutama didistribusikan kepada pengungsi dan keluarga di Gaza selatan, dan hanya tepung yang disuplai ke toko roti," demikian pernyataan OCHA, dikutip dari Middle East Monitor. (AP Photo/Hatem Ali)
Foto 6 dari 6
Distribusi Makanan Warga Gaza Palestina
Badan PBB itu juga menyebut saat ini tidak ada toko roti yang beroperasi di Kota Gaza dan Gaza utara, karena distribusi makanan hampir dihentikan sepenuhnya selama beberapa hari terakhir imbas meningkatnya eskalasi oleh Israel. (AP Photo/Hatem Ali)