31 Orang Tewas Akibat Banjir di Somalia

oleh Arnaz Sofian, diperbarui 14 Nov 2023, 14:36 WIB

Diterbitkan 14 Nov 2023, 16:05 WIB

Sejak Oktober, banjir yang disebabkan oleh hujan deras telah menyebabkan hampir setengah juta orang mengungsi dan mengganggu kehidupan lebih dari 1,2 juta orang, serta menyebabkan kerusakan parah pada infrastruktur sipil terutama di wilayah Gedo di Somalia selatan, kata para pejabat.

Foto 1 dari 6

Sejumlah tuktuk melewati jalan yang banjir setelah hujan lebat di Mogadishu, Somalia, Senin (13/11/2023). Sejak Oktober, banjir yang disebabkan oleh hujan deras telah menyebabkan hampir setengah juta orang mengungsi dan mengganggu kehidupan lebih dari 1,2 juta orang, serta menyebabkan kerusakan parah pada infrastruktur sipil terutama di wilayah Gedo di Somalia selatan, kata para pejabat. (AP Photo/Farah Abdi Warsameh)

Foto 2 dari 6

Banjir yang disebabkan oleh curah hujan sangat tinggi telah menyebabkan setidaknya 31 orang meninggal di sejumlah wilayah di Somalia, menurut pernyataan pemerintah setempat. (AP Photo/Farah Abdi Warsameh)

Foto 3 dari 6

Sejak Oktober, banjir telah membuat hampir setengah juta orang mengungsi dan merusak kehidupan lebih dari 1,2 juta orang, Menteri Informasi Daud Aweis mengatakan hal itu pada sejumlah reporter pada hari Minggu di Ibu Kota Mogadishu. (AP Photo/Farah Abdi Warsameh)

Foto 4 dari 6

Berita Terkait

"Bencana ini juga telah menyebabkan berbagai kerusakan besar terhadap infratsruktur sipil, khususnya di wilayah Gedo di bagian selatan Somalia," ujarnya. (AP Photo/Farah Abdi Warsameh)

Foto 5 dari 6

Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB, atau OCHA, yang telah memberikan bantuan USD 25 juta untuk mendukung mitigasi dampak banjir, memperingatkan dalam pernyataan pada Kamis, terhadap bencana banjir dalam skala magnitude yang secara statistik sepertinya hanya terjadi sekali dalam seratus tahun, dengan dampak kemanusiaan yang diantisipasi secara signifikan. (AP Photo/Farah Abdi Warsameh)

Foto 6 dari 6

Kehidupan dari 1,6 juta orang di Somalia bisa terganggu oleh banjir selama musim hujan yang berlangsung hingga Desember, dengan 1,5 juga hektare tanah pertanian berpotensi ikut mengalami kerusakan, kata lembaga tersebut. (AP Photo/Farah Abdi Warsameh)