Hujan Pertama di Gaza Sejak Perang Israel-Hamas Memperburuk Kondisi Pengungsi Palestina

oleh Arny Christika Putri, diperbarui 15 Nov 2023, 11:00 WIB
Diterbitkan 15 Nov 2023 11:00 WIB
Perang Israel-Hamas: Hujan pertama di Gaza
Hujan pertama di Gaza sejak perang Israel-Hamas telah memperburuk kondisi warga Palestina di tempat penampungan pengungsi, ketika mereka bergulat dengan dampak cuaca buruk tanpa makanan, air, atau obat-obatan yang cukup.
Foto 1 dari 7
Perang Israel-Hamas: Hujan pertama di Gaza
Seorang anak laki-laki berdiri di tengah hujan di sebuah sekolah yang dikelola oleh BBadan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) di Rafah, Jalur Gaza selatan, Selasa (14/11/2023). (SAID KHATIB / AFP)
Foto 2 dari 7
Perang Israel-Hamas: Hujan pertama di Gaza
Hujan deras di Gaza yang terjadi setelah perang Israel-Hamas selama enam minggu telah membawa kekhawatiran dan tantangan baru bagi ribuan warga Palestina yang kehilangan tempat tinggal. (SAID KHATIB / AFP)
Foto 3 dari 7
Perang Israel-Hamas: Hujan pertama di Gaza
Mereka yang terpaksa tinggal di tenda-tenda tipis dan yang lainnya mengungsi ke selatan untuk menghindari pemboman militer Israel. (SAID KHATIB / AFP)
Foto 4 dari 7
Perang Israel-Hamas: Hujan pertama di Gaza
Dimulainya musim hujan dan kemungkinan banjir telah meningkatkan kekhawatiran bahwa sistem pembuangan limbah yang rusak di daerah kantong tersebut akan kewalahan dan menyebarkan penyakit. (SAID KHATIB / AFP)
Foto 5 dari 7
Perang Israel-Hamas: Hujan pertama di Gaza
Dewan Pengungsi Norwegia mengatakan awal musim hujan bisa menandai “minggu tersulit di Gaza” sejak konflik dimulai. (SAID KHATIB / AFP)
Foto 6 dari 7
Perang Israel-Hamas: Hujan pertama di Gaza
Badan-badan bantuan lainnya mengatakan upaya memenuhi kebutuhan sehari-hari warga Palestina berarti mereka tidak dapat membuat rencana ke depan terhadap potensi banjir. (Mahmud HAMS / AFP)
Foto 7 dari 7
Perang Israel-Hamas: Hujan pertama di Gaza
Petir menyinari langit saat terjadi badai di Rafah di Jalur Gaza selatan pada 14 November 2023, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Palestina Hamas. (Mohammed ABED / AFP)