UNESCO Akui Manoushe Asal Lebanon Dalam Daftar Warisan Budaya Tak Benda

oleh Arnaz Sofian, diperbarui 07 Des 2023, 12:05 WIB
Diterbitkan 07 Des 2023 12:05 WIB
Manoushe
Badan Kebudayaan PBB, UNESCO pada 6 Desember 2023 mengatakan pihaknya menambahkan manoushe ikonik Lebanon ke dalam daftar warisan budaya tak benda. Roti pipih sering kali diberi keju lembut yang disebut labneh, serta tomat, mentimun, zaitun, dan daun mint.
Foto 1 dari 8
Manoushe
Roti pipih tradisional Lebanon, manoushe dengan taburan mint, tomat, dan zaitun dipajang di konter toko roti di Tabarja, Beirut, Lebanon, 6 Desember 2023. Badan Kebudayaan PBB pada 6 Desember mengatakan pihaknya menambahkan manoushe ikonik Lebanon ke dalam daftar warisan budaya tak benda. (JOSEPH EID/AFP)
Foto 2 dari 8
Manoushe
“Sarapan khas Lebanon, manoushe adalah roti pipih yang disiapkan di rumah-rumah dan toko roti khusus, dan dinikmati oleh orang-orang dari semua latar belakang,” kata UNESCO. (JOSEPH EID/AFP)
Foto 3 dari 8
Manoushe
Roti pipih sering kali diberi keju lembut yang disebut labneh, serta tomat, mentimun, zaitun, dan daun mint. (JOSEPH EID/AFP)
Foto 4 dari 8
Manoushe
“Saat menyiapkan adonan, para praktisi berdoa agar adonan mengembang, umat Islam membacakan awal Fatiha dan umat Kristiani membaca beberapa doa dan membuat tanda salib sebelum mengistirahatkan adonan,” tambah badan PBB tersebut. (JOSEPH EID/AFP)
Foto 5 dari 8
Manoushe
“Manoushe dimakan secara lintas komunitas, mencerminkan gagasan simbolis hidup bersama di antara masyarakat Lebanon,” kata Bahjat Rizk, atase kebudayaan Lebanon di UNESCO. (JOSEPH EID/AFP)
Foto 6 dari 8
Manoushe
“Toko roti yang menyiapkan hidangan ini tersebar di seluruh negeri,” katanya kepada AFP. (JOSEPH EID/AFP)
Foto 7 dari 8
Manoushe
Manoushe tetap menjadi salah satu pilihan makanan paling murah di negara yang sedang berjuang dari krisis ekonomi parah sejak tahun 2019 tersebut. Jajanan kaki lima yang populer ini dapat ditemukan di toko roti seluruh dunia berkat diaspora Lebanon. (JOSEPH EID/AFP)
Foto 8 dari 8
Manoushe
Lebanon mengajukan permohonannya ke UNESCO untuk mendaftarkan manoushe pada Maret 2022. (JOSEPH EID/AFP)