Jaga Inflasi, Pemprov DKI Jakarta Gelar Pasar Murah

oleh Arnaz Sofian, diperbarui 15 Jan 2024, 13:11 WIB

Diterbitkan 15 Jan 2024, 13:35 WIB

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggelar sembako murah untuk memudahkan masyarakat mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga lebih terjangkau. Kegiatan sembako murah akan secara rutin digelar di kelurahan di seluruh DKI Jakarta. Hal ini dilakukan untuk menjaga inflasi dengan menghadirkan stabilitas harga bahan pangan pokok agar bisa dijangkau warga.

Foto 1 dari 9

Warga antre membeli paket sembako di Pasar Murah DKI Jakarta, Senin (15/1/2024). Paket sembako yang terdiri dari gula, beras, minyak, dan terigu dijual dengan harga Rp 100 ribu untuk per paket dan juga bisa beli satuan. (merdeka.com/Imam Buhori)

Foto 2 dari 9

Pasar sembako murah yang ada di kelurahan Duren Sawit untuk warga yang membutuhkan tanpa ada syarat khusus (umum). (merdeka.com/Imam Buhori)

Foto 3 dari 9

Sebanyak 500 paket Sembako murah yang dijual kepada warga secara umum. (merdeka.com/Imam Buhori)

Foto 4 dari 9

Berita Terkait

Dengan adanya sembako murah warga menjadi senang dan terbantukan. (merdeka.com/Imam Buhori)

Foto 5 dari 9

Selain paketan sembako, dijual juga dalam bentuk eceran dari harga kisaran Rp 50 ribu per empat kilo, minyak goreng Rp 25 ribu per dua liter, karena di pasaran Rp 35 ribu. (merdeka.com/Imam Buhori)

Foto 6 dari 9

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggelar sembako murah untuk memudahkan masyarakat mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga lebih terjangkau. (merdeka.com/Imam Buhori)

Foto 7 dari 9

Kegiatan sembako murah akan secara rutin digelar di kelurahan di seluruh DKI Jakarta. Hal ini dilakukan untuk menjaga inflasi dengan menghadirkan stabilitas harga bahan pangan pokok agar bisa dijangkau warga. (merdeka.com/Imam Buhori)

Foto 8 dari 9

Diharapkan setiap hari sembako murah bisa dilakukan di dua kelurahan. (merdeka.com/Imam Buhori)

Foto 9 dari 9

Penjualan sembako murah dilakukan untuk menjaga selisih harga bahan pangan pokok yang dijual melalui program sembako murah dengan harga yang dijual di pasaran. (merdeka.com/Imam Buhori)