Pengunjuk Rasa dan Polisi Bentrok usai Pengumuman Penundaan Pilpres di Senegal

oleh Helmi Fithriansyah, diperbarui 05 Feb 2024, 17:30 WIB

Diterbitkan 05 Feb 2024, 16:35 WIB

Pengunjuk Rasa dan Polisi Bentrok usai Pengumuman Penundaan Pemilu di Senegal

Senegal terjerumus ke dalam krisis politik setelah Presiden Macky Sall mengumumkan pada 3 Februari 2024 bahwa ia menunda pemilihan presiden yang telah direncanakan pada 25 Februari 2024 tanpa memberikan tanggal baru. Bentrok antara para pengunjuk rasa dan polisi terjadi sehari setelah Presiden Macky Sall mengumumkan penundaan pemilihan presiden. Polisi Senegal terus melakukan patroli dan berjaga selama demonstrasi yang diadakan oleh partai-partai oposisi di Dakar.

Foto 1 dari 8

Seorang pendukung oposisi bereaksi di depan barikade yang terbakar selama demonstrasi yang diserukan oleh partai-partai oposisi di Dakar pada 4 Februari 2024. (Seyllou/AFP)

Foto 2 dari 8

Pengunjuk rasa dan polisi bentrok di ibu kota Senegal, Dakar. (Seyllou/AFP)

Foto 3 dari 8

Polisi Senegal berjalan di jalan selama demonstrasi yang diadakan oleh partai-partai oposisi di Dakar pada tanggal 4 Februari 2024. (JOHN WESSELS/AFP)

Foto 4 dari 8

Berita Terkait

Bentrok antara para pengunjuk rasa dan polisi terjadi sehari setelah Presiden Macky Sall mengumumkan penundaan pemilihan presiden tanpa batas waktu. (JOHN WESSELS/AFP)

Foto 5 dari 8

Pengunjuk rasa memprotes penundaan pemilihan presiden. (JOHN WESSELS/AFP)

Foto 6 dari 8

Sebelumnya, Presiden Macky Sall mengumumkan penundaan pemilihan presiden. (Seyllou/AFP

Foto 7 dari 8

Presiden Macky Sall menunda pemilihan presiden yang telah direncanakan pada tanggal 25 Februari 2024, tanpa memberikan tanggal baru. (Seyllou/AFP)

Foto 8 dari 8

Senegal terjerumus ke dalam krisis politik setelah Presiden Macky Sall mengumumkan pada 3 Februari 2024 bahwa ia menunda pemilihan presiden yang telah direncanakan pada 25 Februari 2024 tanpa memberikan tanggal baru. (Seyllou/AFP)