Kutuk Pembunuhan Ismail Haniyeh, Ratusan Orang Turun ke Jalan

oleh Helmi Fithriansyah, diperbarui 04 Agu 2024, 17:05 WIB
Diterbitkan 04 Agu 2024 17:05 WIB
Kutuk Pembunuhan Ismail Haniyeh, Ratusan Orang Turun ke Jalan di Sydney
Ratusan pengunjuk rasa pro-Palestina berbaris di jalan-jalan di kawasan pusat bisnis di Sydney pada tanggal 4 Agustus 2024. Mereka berunjuk rasa mengutuk pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh. Pengunjuk rasa juga mengutuk serangan Israel ke Lebanon dan Gaza yang hingga kini masih terus berlanjut. Sejumlah pihak mengkhawatirkan pembunuhan Ismail Haniyeh bisa menimbulkan konflik Israel dengan Hamas semakin meluas.
Foto 1 dari 7
Kutuk Pembunuhan Ismail Haniyeh, Ratusan Orang Turun ke Jalan di Sydney
Ratusan pengunjuk rasa pro-Palestina berbaris di jalan-jalan di kawasan pusat bisnis di Sydney pada tanggal 4 Agustus 2024. (Saeed KHAN/AFP)
Foto 2 dari 7
Kutuk Pembunuhan Ismail Haniyeh, Ratusan Orang Turun ke Jalan di Sydney
Mereka berunjuk rasa mengutuk pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh. (Saeed KHAN/AFP)
Foto 3 dari 7
Kutuk Pembunuhan Ismail Haniyeh, Ratusan Orang Turun ke Jalan di Sydney
Pengunjuk rasa juga mengutuk serangan Israel ke Lebanon dan Gaza yang hingga kini masih terus berlanjut. (Saeed KHAN/AFP)
Foto 4 dari 7
Kutuk Pembunuhan Ismail Haniyeh, Ratusan Orang Turun ke Jalan di Sydney
Sebelumnya diberitakan, pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh dibunuh di Teheran pada hari Rabu (31/7/2024) lalu. (Saeed KHAN/AFP)
Foto 5 dari 7
Kutuk Pembunuhan Ismail Haniyeh, Ratusan Orang Turun ke Jalan di Sydney
Dalam pernyataan resminya Hamas menyebutkan bahwa Ismail Haniyeh tewas terbunuh di kediamannya di Iran akibat serbuan Israel. (Saeed KHAN/AFP)
Foto 6 dari 7
Kutuk Pembunuhan Ismail Haniyeh, Ratusan Orang Turun ke Jalan di Sydney
Sejumlah pihak mengkhawatirkan pembunuhan Ismail Haniyeh bisa menimbulkan konflik Israel dengan Hamas semakin meluas. (Saeed KHAN/AFP)
Foto 7 dari 7
Kutuk Pembunuhan Ismail Haniyeh, Ratusan Orang Turun ke Jalan di Sydney
Di sisi lain, perang di Gaza yang pecah sejak 7 Oktober 2023 lalu, hingga kini setidaknya 39.550 orang meninggal dunia dan 91.280 lainnya luka-luka. Dan kebanyakan para korban tersebut adalah perempuan dan anak-anak. (Saeed KHAN/AFP)