Gelombang Panas Korea Selatan, Seoul Hadapi Malam Tropis 24 Hari Berturut-turut

oleh Helmi Fithriansyah, diperbarui 14 Agu 2024, 17:35 WIB
Diterbitkan 14 Agu 2024 17:35 WIB
Gelombang Panas, Seoul Hadapi Malam Tropis 24 Hari Berturut-turut
Gelombang panas yang berkepanjangan yang telah melanda sebagian besar wilayah Korea Selatan. Suhu di sejumlah besar wilayah di Korea Selatan menembus angka 35 derajat celcius. Hingga Rabu (14/8/2024), Seoul tercatat telah mengalami malam tropis ke-24 berturut-turut. Data resmi yang dirilis pada 14 Agustus 2024 mencatat, rentetan gelombang panas ini sebagai rekor terlama kedua sejak 1907.
Foto 1 dari 7
Gelombang Panas, Seoul Hadapi Malam Tropis 24 Hari Berturut-turut
Pejalan kaki menggunakan payung saat menyeberangi jalan di Seoul pada tanggal 14 Agustus 2024. (Anthony WALLACE/AFP)
Foto 2 dari 7
Gelombang Panas, Seoul Hadapi Malam Tropis 24 Hari Berturut-turut
Gelombang panas yang berkepanjangan yang telah melanda sebagian besar wilayah Korea Selatan. (Anthony WALLACE/AFP)
Foto 3 dari 7
Gelombang Panas, Seoul Hadapi Malam Tropis 24 Hari Berturut-turut
Hingga Rabu (14/8/2024), Seoul tercatat telah mengalami malam tropis ke-24 berturut-turut. (Anthony WALLACE/AFP)
Foto 4 dari 7
Gelombang Panas, Seoul Hadapi Malam Tropis 24 Hari Berturut-turut
Suhu di sejumlah besar wilayah di Korea Selatan menembus angka 35 derajat celcius. (Anthony WALLACE/AFP)
Foto 5 dari 7
Gelombang Panas, Seoul Hadapi Malam Tropis 24 Hari Berturut-turut
Data resmi yang dirilis pada 14 Agustus 2024 mencatat, rentetan gelombang panas ini sebagai rekor terlama kedua sejak Korea Selatan memulai pengamatan cuaca modern pada 1907. (Anthony WALLACE/AFP)
Foto 6 dari 7
Gelombang Panas, Seoul Hadapi Malam Tropis 24 Hari Berturut-turut
Greenpeace Korea Selatan mengungkapkan, jumlah rata-rata hari "panas ekstrem" yang dialami kota-kota di negara tersebut meningkat dua kali lipat dalam dua dekade terakhir. (Anthony WALLACE/AFP)
Foto 7 dari 7
Gelombang Panas, Seoul Hadapi Malam Tropis 24 Hari Berturut-turut
Sejumlah ilmuwan menekankan bahwa gelombang panas yang berulang menjadi ciri khas pemanasan global yang terkait perubahan iklim. (Anthony WALLACE/AFP)