Ratusan Petugas Damkar Dikerahkan Padamkan Kebakaran Hutan di Portugal

oleh Helmi Fithriansyah, diperbarui 18 Sep 2024, 07:26 WIB

Diterbitkan 17 Sep 2024, 15:05 WIB

Ratusan Petugas Damkar Dikerahkan Padamkan Kebakaran Hutan di Portugal

Petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan api yang membakar hutan di Ribeira de Fraguas, Albergaria-a-Velha di Aveiro, Portugal. Menurut otoritas perlindungan sipil setempat, serangkaian kebakaran yang terjadi pada akhir pekan di wilayah Aveiro telah melukai 12 petugas pemadam kebakaran, termasuk dua orang yang mengalami luka parah. Kebakaran juga memaksa sekitar 70 penduduk setempat mengungsi ke lokasi yang lebih aman. Lebih dari 800 pemadam kebakaran berusaha menjinakkan api di sana dan tiga kebakaran lainnya di distrik Aveiro.

Foto 1 dari 7

Petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan api yang membakar hutan di Ribeira de Fraguas, Albergaria-a-Velha di Aveiro, Portugal pada tanggal 16 September 2024. (Patricia DE MELO MOREIRA/AFP)

Foto 2 dari 7

Menurut otoritas perlindungan sipil setempat, serangkaian kebakaran yang terjadi pada akhir pekan di wilayah Aveiro telah melukai 12 petugas pemadam kebakaran, termasuk dua orang yang mengalami luka parah. (Patricia DE MELO MOREIRA/AFP)

Foto 3 dari 7

Kebakaran juga memaksa sekitar 70 penduduk setempat mengungsi ke lokasi yang lebih aman. (Patricia DE MELO MOREIRA/AFP)

Foto 4 dari 7

Berita Terkait

Lebih dari 800 pemadam kebakaran berusaha menjinakkan api di sana dan tiga kebakaran lainnya di distrik Aveiro. (Patricia DE MELO MOREIRA/AFP)

Foto 5 dari 7

Pihak berwenang setempat mengatakan mereka tekah mengerahkan delapan pesawat bomber air di distrik Aveiro. (Patricia DE MELO MOREIRA/AFP)

Foto 6 dari 7

Polisi menutup jalan, termasuk jalan tol panjang yang menghubungkan Ibu Kota Lisbon dan Porto serta mengevakuasi sejumlah desa. (Patricia DE MELO MOREIRA/AFP)

Foto 7 dari 7

Pemerintah Portugal telah meminta bantuan lebih banyak pesawat pemadam kebakaran ke Uni Eropa guna memerangi kebakaran hutan di bagian utara dan tengah negara tersebut. (Patricia DE MELO MOREIRA/AFP)