HEADLINE HARI INI

Katy Perry Cs Cetak Sejarah Perjalanan ke Antariksa, Mengangkasa di Antara Klaim Inspiratif dan Kritik Kondisi Sosial?

Melihat Proses Pengolahan dan Pembuatan Bahan Dasar Susu Ikan

oleh Helmi Fithriansyah, diperbarui 18 Sep 2024, 18:21 WIB
Diterbitkan 18 Sep 2024, 18:15 WIB
Melihat Proses Pembuatan Bahan Dasar Susu Ikan

Melihat Proses Pembuatan Bahan Dasar Susu Ikan

Saat ini, susu ikan menjadi perbincangan hangat di tengah masyarakat. Susu ikan merupakan salah satu produk turunan dari Hidrolisat Protein Ikan (HPI) yang diolah dan disajikan menyerupai susu. Proses pengolahan HPI ini dari daging ikan yang digiling, diolah, diproses hingga menjadi tepung memakan waktu lebih kurang 12 jam. Bagaimana prosesnya?, berikut rangkuman foto-foto proses pengolahan Hidrolisat Protein Ikan (HPI).
Foto 1 dari 11
Melihat Proses Pembuatan Bahan Dasar Susu Ikan

Melihat Proses Pembuatan Bahan Dasar Susu Ikan

Pekerja melakukan pengukuran bahan baku dasar sebelum memasuki proses produksi ekstrak protein ikan atau Hidrolisat Protein Ikan (HPI) di PT Berikan Bahari Indonesia di Kandanghaur, Indramayu, Jawa Barat, Rabu (18/9/2024). (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Foto 2 dari 11
Melihat Proses Pembuatan Bahan Dasar Susu Ikan

Melihat Proses Pembuatan Bahan Dasar Susu Ikan

Pengolahan HPI dimulai dengan mengumpulkan ikan-ikan segar dari petani lokal. (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Foto 3 dari 11
Melihat Proses Pembuatan Bahan Dasar Susu Ikan

Melihat Proses Pembuatan Bahan Dasar Susu Ikan

Berbagai jenis ikan bisa diolah menjadi HPI, terutama yang memiliki nilai jual rendah seperti ikan petek. (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Foto 4 dari 11
Berita Terkait
Melihat Proses Pembuatan Bahan Dasar Susu Ikan

Melihat Proses Pembuatan Bahan Dasar Susu Ikan

Setelah dibersihkan, ikan-ikan kemudian digiling menggunakan mesin sehingga menyerupai bubur daging ikan. (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Foto 5 dari 11
Melihat Proses Pembuatan Bahan Dasar Susu Ikan

Melihat Proses Pembuatan Bahan Dasar Susu Ikan

Bubur ikan selanjutnya dimasukkan ke dalam mesin hidrolisat. Hal ini untuk memisahkan protein ikan dengan tulangnya. (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Foto 6 dari 11
Melihat Proses Pembuatan Bahan Dasar Susu Ikan

Melihat Proses Pembuatan Bahan Dasar Susu Ikan

Proses hidrolisat protein ikan memakan waktu lebih kurang dua sampai tiga jam dan secara otomatis tulangnya akan terpisah untuk dijadikan produk lain seperti tepung tulang ikan. (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Foto 7 dari 11
Melihat Proses Pembuatan Bahan Dasar Susu Ikan

Melihat Proses Pembuatan Bahan Dasar Susu Ikan

Setelah melalui proses hidrolisat, bubur ikan kini berubah bentuk menjadi cairan berisi protein ikan. (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Foto 8 dari 11
Melihat Proses Pembuatan Bahan Dasar Susu Ikan

Melihat Proses Pembuatan Bahan Dasar Susu Ikan

Untuk membuatnya menjadi tepung, cairan ini dipanaskan dan diproses dalam alat bernama feed tank spray dryer. (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Foto 9 dari 11
Melihat Proses Pembuatan Bahan Dasar Susu Ikan

Melihat Proses Pembuatan Bahan Dasar Susu Ikan

Setelah kering dan berubah bentuk menjadi serbuk atau tepung, cairan protein ikan akan dikeluarkan lewat mesin bernama Vacuum Cyclone. (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Foto 10 dari 11
Melihat Proses Pembuatan Bahan Dasar Susu Ikan

Melihat Proses Pembuatan Bahan Dasar Susu Ikan

Secara keseluruhan, proses pengolahan Hidrolisat Protein Ikan (HPI) dari awal sampai menjadi tepung memakan waktu lebih kurang 12 jam. Setelah protein ikan berubah menjadi tepung, maka bahan ini dapat diolah menjadi berbagai macam makanan. Mulai dari susu ikan atau surikan hingga jajanan anak-anak seperti sempol dan cilok. (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Foto 11 dari 11
Melihat Proses Pembuatan Bahan Dasar Susu Ikan

Melihat Proses Pembuatan Bahan Dasar Susu Ikan

PT Berikan Bahari Indonesia sebagai pabrik pengolahan Hidrolisat Protein Ikan (HPI) memiliki kapasitas produksi sebanyak 30 ton perbulan. Produksi ini diproyeksikan sebagai program hilirisasi perikanan dan upaya penurunan angka stunting (Liputan6.com/Herman Zakharia)