Turun ke Jalan, Masyarakat Adat Maori Protes RUU Penafsiran Kembali Perjanjian Waitangi
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5011418/original/084409600_1731983131-20241119-Demo_Suku_Maori-AFP_1.jpg)
Turun ke Jalan, Masyarakat Adat Maori Protes RUU Penafsiran Kembali Perjanjian Waitangi
Ribuan orang dari masyarakat adat Maori berunjuk rasa menentang Rancangan Undang Undang (RUU) Prinsip-prinsip Perjanjian. RUU yang baru diusulkan itu memuat perubahan penafsiran undang-undang perjanjian Selandia Baru antara Suku Maori dengan Kerajaan Inggris. Rancangan aturan ini dinilai berpotensi mengancam hak-hak Suku Maori di Selandia Baru. RUU tersebut berpotensi menghapus prinsip-prinsip penting yang tertuang dalam perjanjian Waitangi—perjanjian yang ditandatangani 184 tahun lalu antara lebih dari 500 kepala suku Maori dan Inggris.
Foto 1 dari 7
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5011418/original/084409600_1731983131-20241119-Demo_Suku_Maori-AFP_1.jpg)
Turun ke Jalan, Masyarakat Adat Maori Protes RUU Penafsiran Kembali Perjanjian Waitangi
Masyarakat adat dari suku Maori berbaris dalam aksi protes untuk mengkritik pemerintah atas kebijakannya yang akan berdampak pada masyarakat adat Maori di Wellington, Selandia Baru pada 19 November 2024. (Sanka Vidanagama/AFP)
Foto 2 dari 7
Foto 3 dari 7
Foto 4 dari 7
Berita Terkait
Foto 5 dari 7
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5011422/original/053831200_1731983133-20241119-Demo_Suku_Maori-AFP_5.jpg)
Turun ke Jalan, Masyarakat Adat Maori Protes RUU Penafsiran Kembali Perjanjian Waitangi
RUU tersebut berpotensi menghapus prinsip-prinsip penting yang tertuang dalam perjanjian Waitangi—perjanjian yang ditandatangani 184 tahun lalu antara lebih dari 500 kepala suku Maori dan Inggris. (Sanka Vidanagama/AFP)
Foto 6 dari 7
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5011423/original/029617400_1731983134-20241119-Demo_Suku_Maori-AFP_6.jpg)
Turun ke Jalan, Masyarakat Adat Maori Protes RUU Penafsiran Kembali Perjanjian Waitangi
Sebelumnya, Hana-Rawhiti Maipi-Clarke, anggota parlemen Selandia Baru dari Te Pati Maori, memimpin tarian Haka sebagai bentuk protes terhadap rancangan undang-undang (RUU) kontroversial ini dalam sidang parlemen Selandia Baru pada Kamis, 14 November 2024. (Sanka Vidanagama/AFP)
Foto 7 dari 7
Video Pilihan Hari Ini
Produksi Liputan6.com
powered by
More News
-
Berita Foto Lebih dari 2.000 Orang Tewas, Pemerintah Myanmar Umumkan Seminggu Berkabung Nasional
-
Berita Foto Bantu Korban Gempa Myanmar, Pemerintah Indonesia Kirim Bantuan dan Tim SAR
-
Berita Foto Potret Umat Muslim di Korea Selatan Rayakan Idul Fitri 1446 Hijriah
-
Berita Foto Khusyuk, Ribuan Umat Muslim Salat Idul Fitri 1446 Hijriah di Jatinegara
Tag Terkait