Imlek 2576 Kongzili, Suasana Khusyuk Selimuti Kelenteng Hong San Koo Tee Surabaya

oleh Helmi Fithriansyah, diperbarui 29 Jan 2025, 11:05 WIB
Diterbitkan 29 Jan 2025, 11:05 WIB
Suasana Khusyuk Selimuti Kelenteng Hong San Koo Tee Surabaya
Suasana khusyuk menyelimuti Kelenteng Hong San Koo Tee, salah satu kelenteng kuno yang ada di kota Surabaya, pada Selasa (28/1/2025). Pada malam Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili, ratusan umat Konghucu di Surabaya, Jawa Timur memadati Kelenteng Hong San Koo Tee untuk berdoa. Ibadah Imlek di Kelenteng Hong San Koo Tee dilakukan mulai pada Selasa (28/1) malam hingga Rabu (29/1/2025).
Foto 1 dari 7
Suasana Khusyuk Selimuti Kelenteng Hong San Koo Tee Surabaya
Seorang pria memanjatkan doa pada malam Tahun Baru Imlek di Kelenteng Hong San Koo Tee, Surabaya pada Selasa 28 Januari 2025. (JUNI KRISWANTO/AFP)
Foto 2 dari 7
Suasana Khusyuk Selimuti Kelenteng Hong San Koo Tee Surabaya
Umat Konghucu di Surabaya, Jawa Timur memadati Kelenteng Hong San Koo Tee untuk berdoa pada malam Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili. (JUNI KRISWANTO/AFP)
Foto 3 dari 7
Suasana Khusyuk Selimuti Kelenteng Hong San Koo Tee Surabaya
Suasana khusyuk menyelimuti Kelenteng Hong San Koo Tee, salah satu kelenteng kuno yang ada di kota Surabaya. (JUNI KRISWANTO/AFP)
Foto 4 dari 7
Suasana Khusyuk Selimuti Kelenteng Hong San Koo Tee Surabaya
Ibadah Imlek di Kelenteng Hong San Koo Tee dilakukan mulai pada Selasa (28/1) malam hingga Rabu (29/1/2025). (JUNI KRISWANTO/AFP)
Foto 5 dari 7
Suasana Khusyuk Selimuti Kelenteng Hong San Koo Tee Surabaya
Kelenteng Hong San Koo Tee juga banyak didatangi umat Konghucu dari luar Kota Surabaya untuk menjalankan ibadah. (JUNI KRISWANTO/AFP)
Foto 6 dari 7
Suasana Khusyuk Selimuti Kelenteng Hong San Koo Tee Surabaya
Saat perayaan Imlek, ratusan umat Konghucu mendatangi dan berdoa di Kelenteng Hong San Koo Tee. (JUNI KRISWANTO/AFP)
Foto 7 dari 7
Suasana Khusyuk Selimuti Kelenteng Hong San Koo Tee Surabaya
Untuk diketahui, Kelenteng Hong San Koo Tee juga terdapat puluhan rupang yang berusia tua. Bahkan sampai ratusan tahun. (JUNI KRISWANTO/AFP)