Jurus Memangkas Pengeluaran Bulanan (Bag 2)

Melanjutkan pembahasan minggu lalu, ulasan kali ini akan mengedukasi Anda tentang bagaimana "cermat dalam berbelanja".

oleh Fathia Azkia diperbarui 30 Jun 2016, 06:11 WIB
Diterbitkan 30 Jun 2016, 06:11 WIB
Jurus Memangkas Pengeluaran Bulanan (Bag 2)
Melanjutkan pembahasan minggu lalu, ulasan kali ini akan mengedukasi Anda tentang bagaimana "cermat dalam berbelanja".

Liputan6.com, Jakarta Fashion merupakan salah satu kebutuhan gaya hidup yang sering disalahartikan oleh sebagian orang. Mereka menganggap, brand asing dengan harga mahal yang dikenakan akan membawa rasa percaya diri lebih tinggi dibanding produk lokal.

Akibatnya, pos pengeluaran bulanan dari penghasilan yang sudah mepet kerap dipaksakan untuk memenuhi hasrat berbelanja. Namun di balik keinginan itu, mimpi punya rumah atau unit apartemen sendiri masih terbesit dalam hati.

Dihubungi tim redaksi Rumah.com, Redaktur Mode dan Kecantikan Majalah Pesona, Erin Metasari, tidak menyalahkan jika Anda memang menggemari aktivitas berbelanja pakaian.

Tetapi alangkah baiknya bila mengutamakan produk dalam negeri, mengingat harganya relatif lebih terjangkau ketimbang brand asing, sekaligus turut mendukung brand lokal.

Erin pun berbagi tips dalam memadukan pakaian untuk bekerja dan acara non-formal, sehingga Anda bisa lebih cermat dalam berbelanja.

Dari kecermatan ini, efeknya adalah Anda dapat mengontrol bujet membeli pakaian, yang juga cukup berdampak pada alokasi tabungan DP rumah maupun apartemen.

“Inti dari berbelanja pakaian yang saya anut adalah, membeli yang memang dibutuhkan bukan keingingan. Maka dari itu, untuk menghindari sikap boros sebaiknya jangan terlalu sering melakukan windows shopping deh,” tutur Erin.

Di lain sisi, Erin juga menganjurkan pos untuk berbelanja pakaian tidak boleh melebihi 10% dari total gaji. Catat!

 

Baca Juga

  • http://properti.liputan6.com/read/2535731/jurus-memangkas-pengeluaran-bulanan-bag-1

Mix and match yang tepat

Selain itu, untuk menghindari tragedi “salah beli dan mubazir”, Erin menyarankan sebisa mungkin tidak membeli pakaian yang bermotif. Sebaliknya, belilah yang minim corak.

Must have item yang bisa dipakai saat ngantor dan kumpul sama teman adalah atasan putih bahan katun. Ingat, jangan yang bahan kaos, ya. Atasan putih itu wajib dimiliki karena tidak terkesan ‘itu melulu’ dan tidak mudah diingat orang,” ujarnya seraya tersenyum.

Sementara warna untuk bawahan (celana atau rok) yang harus disingkirkan adalah warna hitam. Menurut Erin, padu-padan yang tepat yaitu atasan putih dengan warna maroon, abu-abu medium, krem, dan navy.

“Untuk perempuan, kain batik itu bisa jadi investasi. Cara pakainya bisa dililit, diserut, atau dijahit jadi celana. Bagi Anda yang masih muda, warna terang paling pas dipilih,” jelasnya.

Bila perusahaan tempat Anda bekerja tidak mengizinkan penggunaan celana jeans, maka untuk perempuan celana bahan 7/8 bisa menjadi alternatif. Tergantung minat, modelnya bisa kulot atau pensil, asalkan bukan jegging.

“Bagi yang berhijab, perpaduan atasan putih dengan rok pensil berenda warna krem atau biru layak dicoba. Agar penampilan semakin cantik, jilbab perlu mendapat sentuhan kreasi yang cocok dengan postur muka, boleh juga ditambah dengan outer warna senada,” tambah wanita lulusan Universitas Trisakti ini.

Sedangkan bagi Anda yang dituntut untuk selalu tampil formal, blazer merupakan salah satu item yang wajib ada di lemari. Opsi warna yang harus punya adalah navy blue dan abu-abu. Jika ingin sedikit menghadirkan kesan casual, kombinasikan dengan celana bahan warna krem.

“Kalau Anda termasuk pribadi yang simpel, mengenakan little black dress yang fit di badan sangat cocok untuk kerja sekaligus hang out. Agar nuansanya beda, cukup mengganti kalung, sepatu, dan tas saja. Karena warnanya basic, maka pilih tas warna shocking untuk visualisasi berbeda,” ia mengatakan.

Smart shopping!

Kepada Rumah.com, Erin juga memaparkan kiat yang selalu ia emban saat berbelanja. Salah satunya, menghindari belanja online via instagram. Menurutnya, akurasi produk yang diunggah seringkali kurang sesuai dengan aslinya.

“Saran saya lebih baik mengunjungi departement store atau bazar yang sering hadir di pusat perbelanjaan atau lokasi tertentu. Usahakan untuk tidak membeli satu set atasan dan bawahan lebih dari Rp500 ribu.”

“Belilah pakaian yang benar-benar Anda suka, jangan sampai tidak kepakai nantinya. Tanamkan juga pertanyaan ‘perlu tidaka sih?’ di mindset Anda,” katanya.

Membeli pakaian yang berujung tidak terpakai dengan alasan kurang suka, akan menyebabkan lemari di kamar tidur Anda penuh sesak. Rasa sesal pun datang belakangan. Cara terbaik menyiasatinya yakni dengan membuat garage sale.

“Uang hasil garage sale bisa Anda tabungkan di kotak khusus simpanan DP rumah. Walau nominalnya sedikit, setidaknya bisa membantu Anda mendetoks lemari plus punya saldo DP tambahan,” tandasnya.

Foto: Pixabay

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya