Liputan6.com, Purwakarta - Top 3 Berita Hari Ini, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mengaku senang kalau Pemkab Purwakarta punya utang dalam jumlah besar.
Karena utang tersebut dialokasikan untuk memberikan layanan kesehatan bagi masyarakat, bukan bekas utang belanja pegawai Pemkab.
Yaitu dengan menganggarkan dana sebesar Rp 40 miliar untuk meng-cover biaya pengobatan masyarakat yang berobat dengan menggunakan JAMPIS.
Advertisement
Sementara itu, kabar adanya tempat pesugihan di daerah lumbung padi di Sulawesi Selatan (Sulsel) juga tak kalah menghebohkan.
Pengalihan rumah-rumah kecil atau kabira di pinggir sawah, kini berubah menjadi tempat orang mencari kekayaan.
Hingga malam ini berita tersebut paling banyak menyita perhatian pembaca Liputan6.com, terutama di kanal Regional, Senin (12/6/2017).
Berikut berita terpopuler dalam Top 3 Berita Hari Ini:Â
1. Alasan Bupati Dedi Senang Pemda Menunggak Rp 30 M ke Rumah Sakit
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi menanggapi santai isu yang berkembang terkait adanya tunggakan Pemerintah Kabupaten Purwakarta kepada pihak Rumah Sakit Umum Daerah Bayu Asih (RSBA).
Pria yang kini gemar mengenakan peci hitam tersebut malah mengaku senang karena pihaknya memiliki utang dengan jumlah besar.
Berdasarkan informasi, utang tersebut timbul akibat kewajiban Pemerintah Kabupaten Purwakarta untuk membayar Jaminan Kesehatan Masyarakat Purwakarta Istimewa (Jampis).
"Saya sih senang saja karena pemda berhutang untuk kepentingan masyarakat, kan nggak ada problem. Itu utang bekas membiayai orang sakit, daripada utang bekas belanja pegawai, hayoh?" ujarnya.
Selengkapnya...
2. Praktik Pesugihan di Balik Rumah Mungil Berkelambu Merah
Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap) yang dikenal sebagai daerah lumbung padi di Sulawesi Selatan (Sulsel), ternyata memiliki cerita mistis tentang keberadaan pesugihan atau tempat orang mencari kekayaan dengan lelaku gaib.
Salah satu lokasi pesugihan yang dikenal masyarakat adalah keberadaan rumah Kabira yang terletak di antara Desa Bola Bulu, Kecamatan Pitu Riase dan Desa Bulu Cenrana, Kecamatan Pitu Riawa.
Bahkan, saat ini, Kabira juga dipasang kelambu berwarna merah dan sekitarnya banyak bekas sesajen.
"Warga yang datang ke sana itu kebanyakan warga dari luar dengan tujuan macam-macam. Salah satunya ada yang pernah diketahui datang dan bermalam di Kabira untuk meminta nomor lotre," ujar Petta, salah seorang tokoh masyarakat setempat.
Selengkapnya...
3. Kisah Terowongan Gaib Menuju Mekah dari Gua Sunyaragi Cirebon
Gua Sunyaragi kini menjadi salah satu destinasi wisata utama di Cirebon.
Tidak hanya menjadi tempat bermeditasi, gua tersebut juga menjadi tempat menyusun strategi perang. Bahkan, warga meyakini gua tersebut juga memiliki terowongan gaib yang mengantarkan orang terpilih ke Tanah Suci Mekah.
Terowongan itu disebut sebagai Gua Arga Jumut.
"Sebagian masyarakat mengartikan arga dari kata raga dan jumut dari kata tua jadi tempatnya orang tua. Di situlah memberikan nasihat wejangan sambil makan," tutur petugas Gua Sunrayagi, Jajat Sudrajat.
Dia menjelaskan, dua ruangan tersebut merupakan simbol keberagaman yang ada di Cirebon. Dalam sejarah, kedua suku bangsa itu memang berpengaruh dalam membesarkan Cirebon saat ini.Â
Selengkapnya...