Gebrakan Bupati Ubah Cap Rejang Lebong Rawan Kriminalitas

Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, terus mendapat sorotan dalam beberapa tahun terakhir, lantaran tingkat kriminalitas yang tinggi.

oleh Yuliardi Hardjo Putro diperbarui 09 Okt 2017, 03:01 WIB
Diterbitkan 09 Okt 2017, 03:01 WIB
Selalu Dicap Rawan Kriminal, Ini Langkah Bupati Rejang Lebong
Bupati Rejang Lebong Bengkulu Ahmad Hijazi berupaya membalikkan kondisi eawan kriminal yang melekat pada daerahnya menjadi lebih baik (Liputan6.com/Yuliardi Hardjo)

Liputan6.com, Rejang Lebong - Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, terus mendapat sorotan dalam beberapa tahun terakhir, lantaran tingkat kriminalitas yang sangat tinggi. Alhasil, daerah ini mendapat cap sebagai wilayah rawan kejahatan.

Dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, kasus kejahatan di jalur poros Bengkulu menuju Sumatra Selatan yang melewati kabupaten ini atau lebih dikenal dengan jalur Binduriang mencatat angka kejahatan tertinggi.

Kasus perampokan, bajing loncat, begal hingga kejahatan seksual berujung kematian yang menimpa Yuyun, siswi SMP Negeri 5 Padang Ulak Tanding, sangat penyedot perhatian publik. Para bandit tidak segan-segan melakukan kejahatan jalanan, bahkan menghabisi nyawa korbannya tanpa pandang bulu.

Bupati Rejang Lebong, Ahmad Hijazi, yang berasal dari wilayah yang mayoritas didiami warga suku Lembak ini berupaya mengambil langkah cepat dan taktis. Terutama, membalikkan kondisi yang sangat mengganggu perkembangan wilayah yang dipimpinnya.

Selain terus berkoordinasi dengan aparat keamanan, baik itu TNI maupun Polri, pemerintah setempat juga merancang program Revolusi Mental. bahkan, Rejang Lebong memasang target untuk menjadi kabupaten religius.

"Revolusi mental yang paling utama dilakukan, setelah itu kami membina masyarakat melalui pendekatan keagamaan," ucap Hijazi, di Rejang Lebong, Sabtu, 7 Oktober 2017.

Ia juga berupaya keras untuk membangun perekonomian masyarakat dengan menggandeng banyak pihak. Menurut politikus Partai Golkar ini, jika perut masyarakat kenyang, anaknya bersekolah, dan ada jaminan penghasilan, maka pikiran untuk melakukan kejahatan itu akan hilang dengan sendirinya.

APBD yang dikelola pemerintahannya juga memfokuskan untuk membangun perekonomian, khususnya bidang pertanian, perikanan darat, dan peternakan.

Dengan total lebih dari 200 ribu kepala keluarga di Kabupaten Rejang Lebong, selama ini cap yang melekat sebagai kabupaten rawan kriminalitas itu hanya kejahatan yang dilakukan oleh segelintir orang saja.

Kabupaten Rejang Lebong yang berada di ketinggian diatas 800 meter dari permukaan laut memiliki lahan yang subur, udara yang sejuk dan pemandangan yang indah (Liputan6.com/Yuliardi Hardjo)

Tetapi, imbasnya sangat luas dirasakan, terutama kasus-kasus besar yang terjadi. Bahkan, terakhir, ada insiden penembakan oleh anggota Polri di Kota Lubuk Linggau, Sumatra Selatan, korbannya merupakan warga Rejang Lebong.

Pola pembinaan generasi muda melalui sekolah khususnya pondok pesantren juga dilakukan oleh Bupati yang juga pernah menduduki jabatan sama pada periode tahun 1999 hingga 2004 tersebut.

Bekal ilmu ekonomi melalui praktik kewirausahaan dilakukan dengan menggelontorkan bantuan kepada sekolah dan pesantren. Tujuannya, supaya generasi muda yang menamatkan pendidikan di sekolah formal bisa mandiri dan menopang perekonomian keluarga dengan baik.

"Intinya mereka bisa mandiri dan memiliki bekal ilmu agama yang baik, insyaallah tidak berpikiran untuk menjadi penjahat," kata Bupati Rejang Lebong memungkasi.

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya