Liputan6.com, Manado - Pulau Manado Tua tak hanya menyimpan keindahan alam laut. Pulau yang bersebelahan dengan Pulau Bunaken itu juga identik kisah masa lalu, salah satunya keberadaan jangkar kuno.
Jangkar itu diyakini merupakan peninggalan kapal Portugis yang terdampar ratusan tahun silam. Jangkar yang berasal dari pertengahan abad ke-16 itu juga masih awet meskipun tenggelam di dasar laut.
Tokoh masyarakat Pulau Manado Tua, Rolly Kakomore mengatakan, jangkar kuno itu berumur lebih dari 500 tahun. Jangkar itu digunakan kapal layar bermesin milik saudagar Portugis yang terdampar di Desa Poopoh dan Pantai Apeng Gugu.
Advertisement
Baca Juga
Rolly mengisahkan, kapal Portugis pada saat itu mengangkut rempah-rempah yang dibawa dari kepulauan Maluku dan dihantam ombak serta badai.
"Kapal itu terdampar di sebuah pantai yang kemudian oleh masyarakat dinamakan Apeng Kapale, artinya pantai tempat terdamparnya kapal," ujar Rolly.
Tak hanya satu buah jangkar saja, dua jangkar kuno milik kapal Portugis lainnya dapat dijumpai di Desa Poopoh. Masyarakat setempat juga meyakini, kapal Portugis itu berada di jurang dasar laut Manado tua.
"Dan mungkin masih ada harta karun," jelasnya.
Oleh karena itu, Rolly mengatakan, bangkai kapal ini perlu dieksplorasi sebagai objek penyelaman yang menarik.
Ada Banyak Situs Sejarah
Sementara itu, Drevy Malalantang, pegiat pariwisata di Sulut mengatakan, selain jangkar ada sejumlah situs bersejarah di daerah itu yang bisa ditelusuri dan diangkat.
"Ini menarik untuk dikaji lebih dalam," ujar Drevy yang juga Direktur Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pariwisata Manado ini.
Selama beberapa hari belakangan, Drevy bersama tim dari Dinas Pariwisata Kota Manado menggali berbagai potensi wisata di Pulau Manado Tua.
"Karena memang Manado Tua tidak kalah indahnya dengan Bunaken yang lebih dulu tersohor," ujar Drevy.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement