Liputan6.com, Denpasar - Bandara I Gusti Ngurah Rai menambah fasilitas keamanan untuk meningkatkan kenyamanan pengguna jasa penerbangan. Kocek yang dikeluarkan untuk penambahan fasilitas itu mencapai Rp3 miliar.
Co General Manager Bandara Ngurah Rai, Sigit Herdiyanto menjelaskan, dana itu merupakan investasi terpisah dari pengembangan Bandara I Gusti Ngurah Rai saat ini untuk kepentingan IMF-World Bank yang mencapai Rp 2,2 triliun.
"Totalnya kurang lebih sampai Rp 3 miliar, itu diambil dari anggaran tahun 2018. Itu investasi tersendiri, di luar dari dana Rp 2,2, triliun yang dianggarkan untuk pengembangan fasilitas bandara dalam rangka persiapan IMF-World Bank," kata Sigit, Selasa, 18 September 2018.
Advertisement
Baca Juga
Dana senilai Rp 3 milar itu digunakan untuk pengadaan sejumlah fasilitas yang berkaitan dengan pengamanan dan kenyamanan lalu lintas penumpang di Bandara I Gusti Ngurah Rai.
"Kalau untuk gate immigration yang existing belum ada. Makanya nanti kita akan menambah kurang lebih 10 unit. Empat unit di kedatangan dan enam unit di keberangkatan," papar dia.
Dana itu juga digunakan untuk pengadaan X-Ray Smart Lane sebanyak enam unit. Saat ini, Bandara I Gusti Ngurah Rai belum dilengkapi X-Ray Smart Lane. "Sekarang itu yang existing (X-Ray) yang biasa. Kita mau tambah X-Ray Smart Lane sebanyak enam unit agar lebih maksimal dari yang ada saat ini," ulas dia.
Selain gate immigration, fasilitas lain yang ditambah adalah CCTV di lokasi yang memang belum dijangkau. "CCTV tahun ini kita menambah sebanyak 45 unit di tempat-tempat atau black spot. Sekarang itu, CCTV yang sudah ada di Bandara I Gusti Ngurah Rai sekitar 135 unit," dia menguraikan.
Simak video pilihan berikut ini: