Penemuan Proyektil Sepanjang 2 Meter di Kompleks Perkantoran Wali Kota Pekanbaru

Penggali tanah untuk pemasangan pipa PLTG Tenayan Raya menemukan benda diduga bom di belakang kompleks perkantoran Wali Kota Pekanbaru.

oleh M Syukur diperbarui 14 Mar 2020, 01:00 WIB
Diterbitkan 14 Mar 2020, 01:00 WIB
Kapolsek Tenayan Raya Pekanbaru Kompol Hanafi mengukur benda yang diduga bom di lokasi penggalian pipa.
Kapolsek Tenayan Raya Pekanbaru Kompol Hanafi mengukur benda yang diduga bom di lokasi penggalian pipa. (Liputan6.com/M Syukur)

Liputan6.com, Pekanbaru - Pekerja pemasangan Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Tenayan Raya, Pekanbaru, menemukan benda berdaya ledak besar di kedalaman 30 sentimeter. Beruntung, benda diduga peluru artileri hampir 2 meter itu sudah karatan dan tak aktif lagi.

Polsek Tenayan Raya setempat yang mendapat informasi sudah berkoordinasi dengan TNI AU untuk mengevakuasi bom itu. Benda itu sudah diangkat dari lokasi untuk diperiksa lebih lanjut.

Kapolsek Tenayan Raya Komisaris Muhammad Hanafi menyebut penemuan terjadi pada Kamis siang, 12 Maret 2020. Kala itu, pekerja perusaan pemasang pipa dari Kabupaten Siak tujuan Tenayan Raya menggali tanah memakai alat berat.

"Lokasi persisnya di Komplek Perkantoran Wali Kota Pekanbaru, tak jauh dari sana," ucap Hanafi.

Tak lama kemudian, ujung penggali alat berat membentur benda keras dan sulit ditarik ke atas. Beberapa pekerja di lokasi langsung mengecek dan terlihatlah benda seperti peluru tapi ukurannya besar.

Takut benda itu meledak, seorang pekerja menghubungi Kapolsek. Hanafi lalu berangkat bersama Kanit Reskrim dan beberapa personel lainnya ke lokasi.

"Kebetulan nomor HP saya ada di salah satu pekerja di sana," ucap Hanafi.

Tiba di lokasi, petugas mengeluarkan benda tadi dari tanah lalu diletakkan di atas rumput. Adapun panjang benda itu adalah 175 centimeter dan diameter 90 centimeter.

"Beratnya ditaksir lebih dari 100 kilogram," sebut Hanafi.

Menurut penuturan warga sekitar, lokasi itu pada tahun 1980 pernah dijadikan lokasi latihan perang TNI AU. Oleh karena itu, Hanafi menghubungi prajurit TNI AU di Pekanbaru.

"Kami koordinasi dengan personel dari TNI AU, Letkol Ali. Katanya itu sudah tidak aktif tapi nanti akan diperiksa lagi untuk kepastiannya," ucap Hanafi.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya