Liputan6.com, Bangkalan - Dalam sepekan terakhir, banyak pengendara kendaraan roda dua mengalami kecelakaan tunggal ketika melintas di jalan raya Paterrongan, Kecamatan Galis, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur.
Baca Juga
Advertisement
Seorang korbannya adalah Syafin, 26 tahun. Empat hari lalu, dalam perjalanan menuju Kota Bangkalan, sepeda motornya tiba-tiba tak bisa dikendalikan karena jalanan mendadak licin.
Wartawan sebuah media online itu pun jatuh menghantam aspal. Ia menderita luka-luka lecet dan gores di wajah, tangan dan kakinya.
"Menurut warga yang nolong, saya bukan korban pertama, banyak pengendara jatuh sebelumnya," Kata Syafin.
Kepala Unit Penegakan Hukum, Satlantas Polres Bangkalan, Iptu Wiwit Heru membenarkan kesaksian Syafin. Namun dia tidak tahu total jumlah korban, karena umumnya korban tidak melaporkan kecelakaan yang dialami.
"Untuk penyebabnya karena ruas jalan licin, untuk penyebab licinnya masih diteliti lebih jauh," Kata Wiwit.
Untuk mencegah kecelakaan berulang, polisi telah membuat baner dan spanduk himbauan agar para pengendara berhati-hati saat melintas di jalan raya Paterrongan.
"Kami sudah bertemu dengan Dishub dan pihak terkait untuk menyelesaikan masalah ini," ujar dia.
Air Garam Campur Solar
Karakteristik jalan raya Paterrongan berkelok, menanjak dan menurun sepanjang kurang lebih 1 kilometer.
Versi warga, pemicu jalan licin diduga berasal dari ceceran air garam bercampur solar dari truk-truk pengangkut garam yang melintas di sana, antara jam dua belas malam hingga dini hari.
Jadi, untuk mencegah bodi truk tidak korosi karena sering mengangkut garam basah, pemilik truk biasanya akan mengolesi bodi truk dengan BBM jenis solar.
Saat truk melintas di jalan raya Paterrongan yang menanjak, air dari garam yang mencair kemudian berceceran di jalan raya bercampur dengan sisa polesan solar tersebut. Kombinasi campuran dua bahan inilah yang diduga menyebabkan aspal menjadi licin.
Soal pemicu licin ini, Iptu Wiwit menyebut informasi tersebut masih sebatas dugaan.
Menurut dia, perlu penelitian lebih yang melibatkan tim ahli untuk memastikannya.
"Kami belum memastikan apakah itu penyebabnya, kami masih akan mengambil sample untuk kemudian diuji di labfor," Katanya.
Advertisement