Harga Elpiji 3 Kg di Kendari Tembus Rp80 Ribu, Cuma 10 Menit Stok Langsung Habis

Stok Elpiji 3 kilogram langka di Kota Kendari, para pembeli harus mengantre dan berebutan di pangkalan.

oleh Ahmad Akbar Fua diperbarui 25 Okt 2023, 19:00 WIB
Diterbitkan 25 Okt 2023, 19:00 WIB
Emak-emak mengantri di pangkalan akibat stok LPG 3 kilogram langka di Kota Kendari.
Stok LPG 3 kilogram langka di Kota Kendari, para pembeli mengantri dan berebutan di pangkalan saat pertamina mendistribusikan tabung gas yang sudah mengalami kenaikan harga sejak pekan lalu.

Liputan6.com, Kendari - Stok gas Elpiji 3 kilogram langka di Kota Kendari sudah sekitar seminggu. Sejumlah pangkalan mengalami kekosongan stok gas sejak pekan lalu. 

Diketahui, setiap pangkalan mengaku mendapatkan jatah dari Pertamina 4 sampai 5 kali dalam sebulan. Namun, sudah sebulan ini, beberapa dari mereka hanya satu kali mendapatkan jatah.

Dewi (45), salah seorang pemilik pangkalan gas di seputaran Kelurahan Mandonga mengatakan, pihaknya tak mengetahui penyebab kelangkaan gas dan pembatasan stok. Namun dia memastikan, dalam beberapa hari terakhir, stok selalu habis diserbu warga hanya sekitar 5-10 menit.

"Kami tak tahu, warga banyak memadati pangkalan setiap stok gas dari Pertamina masuk ke kami," ujar Dewi, Rabu (25/10/2023). 

Dia mengatakan, berusaha tetap mematok harga standar. Meskipun, warga membeli terlihat berebutan setiap stok gas dari Pertamina masuk. 

"Harga Rp22 ribu, saya tetap jual standar. Paling banyak setiap warga bisa dapat 1 tabung dengan membawa KTP sesuai domisili mereka di sekitar pangkalan," kata Dewi.

Pantauan di lokasi, sejumlah pembeli terlihat berebut saat Elpiji 3 kilogram baru saja didistribusikan ke salah satu pangkalan. Beberapa di antaranya, kalah cepat dari warga lainnya sehingga tak kebagian. 

Rustam (51) salah seorang warga Kota Kendari, mengatakan sudah kesulitan mendapatkan tabung gas sejak seminggu. Dia mengaku, mencari hingga ke beberapa tempat, namun mendapat stok dengan harga tinggi. 

"Saya dapat sampai Rp80 ribu per tabung 3 kilogram, (sambil menyebut salah satu pangkalan di kota Kendari)," kata Rustam. 

Dia mengakui, meskipun harga tinggi, namun dia tetap harus membeli. Sebab, kebutuhan rumah tangga dan dagangannya memaksa dia harus tetap membeli meski dengan harga tinggi. 

"Mau diapakan lagi, saya sambil jualan pak," kata Rustam. 

Terkait hal ini, pihak Pertamina Kendari mengimbau kepada masyarakat, agar tidak panik menghadapi kelangkaan gas. Pertamina, berupaya meyakinkan warga, mampu menyediakan stok cukup bagi warga di Kota Kendari. 

Humas Pertamina Kendari Fahrougi Andriani Sumampouw mengatakan, masyarakat agar tidak membelk berlebih. 

"Di Sulawesi Tenggara terdapat 3 Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE), 2 di kota Kendari dan 1 di Kolaka, dengan beroperasinya 1 SPPBE di Kolaka ini merupakan recovery produksi Elpiji 3 Kg dari SPPBE sebelumnya yang terkena musibah kebakaran," kata Fahrougi Andriani Sumampouw. 

Diinfokan sebelumnya atas kejadian insiden letupan api di salah satu SPBE di kabupaten Konawe, Pertamina melakukan alih suplai dari SPBE lainnya untuk memenuhi kebutuhan Elpiji bagi masyarakat kota Kendari.

Pertamina juga telah melakukan monitoring secara berkala di beberapa pangkalan yg tersebar di wilayah kota Kendari guna memastikan harga jual di pangkalan sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET). Seperti diketahui bahwa Elpiji 3 kg merupakan barang subsidi yang diperuntukkan bagi konsumen rumah tangga, usaha mikro, petani sasaran, dan nelayan sasaran sehingga perlu pengawasan dari banyak pihak dalam pendistribusiannya.

Bentuk pengawasan Pertamina untuk harga itu sampai di tingkat agen dan pangkalan, untuk harga di pedagang eceran diperlukan tim pengawasan terpadu dari pihak Pemda dan Aparat Penegak Hukum untuk mengawasi dan menindak tegas oknum yang menjual Elpiji 3 kilogram di luar HET.

Pembeli Wajib Bawa KTP

Antrian LPG 4 kilogram pada salah satu SPBU di Kota Kendari.
Stok LPG 3 kilogram langka di Kota Kendari, para pembeli mengantri dan berebutan di pangkalan saat pertamina mendistribusikan tabung gas yang sudah mengalami kenaikan harga sejak pekan lalu.

Sejumlah pangkalan, mewajibkan warga pengantri Elpiji 3 kilogram membawa KTP sesuai tempat domisili saat mengantri. Aturan ini dikeluarkan untuk mengantisipasi pembeli liar dari luar wilayah pangkalan.

Penanggungjawab pangkalan Elpiji 3 kilogram di SPBU Saranani Kendari Hanura mengatakan, banyak pembeli yang berasal dari luar wilayah. Sehingga, pihaknya mesti mendata secara teliti. 

"Kami utamakan warga sekitar, mengantisipasi pembeli yang datang dari luar dan ambil jatah warga sini yang sudah mengantri lama," ujar Hanura.

Terkait kelangkaan Elpiji 3 kilogram, Kadis Perindustrian dan Perdagangan Kota Kendari Alda Kesutan Lapae mengatakan, pihaknya membenarkan kondisi ini sudah terjadi selama beberapa hari. Harga tabung gas 3 kilogram, bahkan diakui mencapai hingga Rp90 ribu. 

"Kami melihat, kelangkaan gas terjadi di pangkalan. Sehingga, terkait hal ini kami akan menemui pertamina Kendari sebagai distributor gas Elpiji dan mengkonfirmasi kelangkaan gas di tingkat pangkalan," ujarnya. 

Dia juga mengungkap, selama ini peningkatan harga drastis terjadi pada tingkatkan pengecer. Dia mengaku mendapatkan informasi dari timnya, kenaikan harga secara ugal-ugalan terjadi di tingkat pengecer.

"Sudah kami cek ke pengecer, kami juga heran kenapa pengecer seperti ini. Dari mana ini mereka dapat tabung gas sampai bisa melambung harganya, kami akan periksa ke pengecer juga, siang ini kami kumpulkan informasi untuk ditindaklanjuti," ujar Alda Kesutan Lapae. 

 

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya