Kreasi Ibu-Ibu Kepulauan Seribu, Limbah Tulang Ikan Jadi Sup Krim

Salah satu cara untuk memanfaatkan limbah tulang ikan ini adalah dengan mengolahnya menjadi sup krim.

oleh Novia Harlina diperbarui 09 Des 2023, 13:51 WIB
Diterbitkan 08 Des 2023, 21:20 WIB
Menyulap limbah tulang ikan menjadi sup krim. (Liputan6.com/ ist)
Menyulap limbah tulang ikan menjadi sup krim. (Liputan6.com/ ist)

Liputan6.com, Jakarta - Tulang ikan, yang sering kali dianggap sebagai limbah, sebenarnya dapat menjadi sumber daya yang bernilai ekonomi yang tinggi.

Salah satu cara untuk memanfaatkan limbah tulang ikan ini adalah dengan mengolahnya menjadi sup krim, sebuah inovasi kreatif yang tidak hanya mengurangi pemborosan sumber daya, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi.

Hal tersebut diinisiasi Universitas Prasetiya Mulya ketika melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat pada 23-24 November 2023 di Kepulauan Seribu, tepatnya di Pulau Pramuka.

Kegiatan ini bertujuan memberikan pelatihan kepada 16 peserta dari berbagai pulau di Kepulauan Seribu, seperti Pulau Untung Jawa, Pulau Pari, Pulau Panggang, Pulau Pramuka, Pulau Harapan, dan Pulau Kelapa Dua mengenai pengolahan limbah tulang ikan menjadi sup krim instan.

Warga dilatih untuk mengolah limbah ikan karena masih bergizi tinggi, khususnya kalsium dan protein.

Menurut beberapa penelitian, tulang ikan memiliki kalsium lebih dari 20 persen sehingga dapat dijadikan bahan dasar pembuatan sup krim instant yang tinggi kalsium. Kepulauan Seribu dipilih karena memiliki potensi perikanan yang tinggi dengan luas wilayahnya mencapai hampir 5000 km2.

Kegiatan ini merupakan hasil kerja sama antara Universitas Prasetiya Mulya dan Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) Kepulauan Seribu.

Tim pengabdian masyarakat dari Universitas Prasetiya Mulya terdiri dari tiga dosen yakni Rike Tri Kumala Dewi dari program studi Food Business Technology, Anastasia Ary Noviyanti dari Product Design Innovation, dan Arief Budiman dari program studi Branding.

Selain dosen, dua mahasiswa juga turut dilibatkan, yakni M. Akmal dari program studi Food Business Technology dan Nira C. Regita dari program studi Product Design Innovation.

 

 

Kolaborasi

Menyulap limbah tulang ikan menjadi sup krim. (Liputan6.com/ ist)
Menyulap limbah tulang ikan menjadi sup krim. (Liputan6.com/ ist)

Kolaborasi lintas program studi ini tidak hanya fokus pada aspek pengolahan bahan pangan, melainkan juga memberikan pengetahuan mengenai desain kemasan dan strategi pemasaran kepada peserta.

Tujuannya adalah agar masyarakat mampu meningkatkan penjualan produk hasil olahan tulang ikan tersebut, dengan harapan memberikan dampak positif terhadap pendapatan warga Kepulauan Seribu.

Sebagai bentuk dukungan lebih lanjut, Universitas Prasetiya Mulya memberikan peralatan produksi kepada masyarakat setempat. Peralatan tersebut meliputi satu alat food dehydrator, satu alat grinder, dan dua alat plastic sealer.

Dengan begitu, diharapkan masyarakat dapat menjalankan usaha secara mandiri dan berkelanjutan, guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam jangka panjang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya