Profil Fikri Jufri, Legenda Jurnalistik Indonesia yang Tutup Usia Hari Ini

Liputan6.com, Jakarta - Kabar duka datang dari dunia jurnalistik Indonesia. Fikri Jufri, wartawan senior Indonesia yang sangat berpengaruh dikabarkan meninggal dunia pada Selasa (6/3/2025). Fikri Jufri meninggal pada usia 88 tahun. Kabar duka ini mengejutkan banyak pihak, mengingat kontribusi besarnya dalam dunia jurnalistik Indonesia.

Fikri Jufri dikenal luas sebagai salah satu pendiri majalah Tempo dan pernah menjabat sebagai Wakil Pemimpin Redaksi di majalah tersebut. Kepergiannya bertepatan dengan hari ulang tahun ke-54 majalah Tempo, sebuah fakta yang menambah kesedihan bagi insan pers Indonesia.

Lahir pada 25 Maret 1936, Fikri Jufri mengabdikan hidupnya untuk dunia jurnalistik. Selain kiprahnya di Tempo, ia juga pernah bekerja di Jakarta Post, menunjukkan dedikasi dan profesionalismenya yang tinggi. Kemampuannya dalam mewawancarai narasumber, melobi berbagai pihak, dan mendapatkan informasi eksklusif membuatnya menjadi wartawan yang disegani dan dihormati di kalangan jurnalis.

Selama puluhan tahun berkarier, Fikri Jufri telah meninggalkan jejak yang tak terhapuskan. Keahliannya dalam menggali informasi dan menyajikannya dengan akurat dan berimbang menjadikannya panutan bagi banyak wartawan muda. Ia juga dikenal karena integritas dan komitmennya terhadap prinsip-prinsip jurnalistik yang baik.

Fikri Jufri bukan hanya seorang wartawan ulung, tetapi juga seorang penulis. Ia menulis otobiografinya yang berjudul 'Saya Al Jufri bukan Al Capone', yang diterbitkan pada ulang tahunnya yang ke-81 tahun 2017. Buku ini memberikan gambaran menarik tentang perjalanan hidupnya dan pengalamannya di dunia jurnalistik.

Pengabdiannya yang luar biasa di dunia jurnalistik diakui dan dihargai oleh banyak pihak. Pada Hari Pers Nasional 2018, Fikri Jufri menerima penghargaan bergengsi 'Pengabdian Seumur Hidup di Bidang Jurnalistik' bersama Harjoko Trisnadi dan Bernard Soedarmara. Penghargaan ini menjadi bukti nyata atas dedikasinya selama puluhan tahun.

Kiprahnya di dunia jurnalistik Indonesia tak hanya terbatas pada peran sebagai wartawan dan pemimpin redaksi. Ia juga berperan sebagai mentor bagi banyak wartawan muda, membimbing mereka dalam mengasah kemampuan dan etika jurnalistik. Banyak wartawan senior saat ini mengakui bahwa mereka terinspirasi oleh sosok Fikri Jufri.

Kepergian Fikri Jufri meninggalkan duka mendalam bagi dunia jurnalistik Indonesia. Namun, warisan dan kontribusinya akan selalu dikenang dan dihargai sebagai bagian penting dari sejarah pers Indonesia. Ia telah menginspirasi banyak orang untuk tetap menjunjung tinggi nilai-nilai jurnalistik yang baik dan berintegritas.

Fikri Jufri meninggal dunia pada tanggal 6 Maret 2025 di Jakarta. Jenazahnya disemayamkan di Serenia Hills Cluster Signature Blok O 19, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, sebelum dimakamkan di TPU Karet Bivak pada hari yang sama. Kepergiannya meninggalkan kesedihan yang mendalam bagi keluarga, kerabat, rekan sejawat, dan seluruh insan pers Indonesia.

Meskipun telah tiada, semangat dan dedikasinya dalam dunia jurnalistik akan selalu dikenang. Ia akan selalu menjadi inspirasi bagi generasi penerus dalam menjalankan profesi jurnalistik dengan integritas dan profesionalisme tinggi. Semoga amal dan baktinya diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa.

Fikri Jufri, sosok yang tak tergantikan dalam sejarah jurnalistik Indonesia, telah pergi. Namun, karyanya dan inspirasinya akan terus hidup dalam setiap goresan pena dan setiap berita yang disajikan dengan jujur dan bertanggung jawab. Selamat jalan, Pak Fikri!