Grup Salim Berniat Tambah Modal di Perusahaan Tambang Australia

Grup Salim berniat untuk menyuntikkan modal sekitar AS$ 30 juta untuk salah satu perusahaan tambang di Australia, Atlantic Ltd.

oleh Agustina Melani diperbarui 10 Mar 2014, 12:41 WIB
Diterbitkan 10 Mar 2014, 12:41 WIB
ihsg-140216c.jpg

Liputan6.com, Jakarta Grup Salim melalui perusahaan investasi Droxford International Ltd berniat untuk menyelamatkan Atlantic Ltd, perusahaan tambang di Australia.

 

Grup Salim dan pemegang obligasi dalam pembicaraan lanjutan untuk menyepakati penyelamatan Atlantic Ltd sehingga dapat mempertahankan tambang vanadium terbesar di dunia ini.

 

Mengutip dari The Wall Street Journal yang ditulis Senin (10/3/2014), grup Salim melalui Droxford International Ltd akan menambah modal sekitar AS$ 30 juta kepada Atlantic Ltd.

 

Kinerja Atlantic Ltd sedang memburuk menyusul kebakaran pabrik perusahaan Windimuura Vanadium di Australia Barat. Hal itu membuat target produksi perseroan meleset, dan kas terbatas sehingga memberikan sentimen negatif di bursa saham.

 

Kapitalisasi pasar saham Atlantic pun turun dar AS$ 367 juta pada 2011 menjadi AS$ 27 juta. Penurunan ini di tengah anjloknya harga vanadium, yang digunakan untuk memperkuat baja, dan produk jet tempur.

 

Manajemen Atlantic pun lebih banyak mengandalkan pinjaman untuk mempertahankan proyek, dan dapat memenuhi sekitar 7% permintaan dunia untuk vanadium. Adapun investor secara kolektif memiliki utang AS$ 483,50 juta. Droxford International merupakan salah satu kreditur tunggal terbesar.

 

Adapun perseroan telah mengajukan klaim asuransi dengan perusahaan Llyod of London untuk memulihkan kerugian akibat kebakaran pabrik pada Februari. Perseroan telah menerika pinjaman sekitar AS$ 3,1 juta. Sementara itu, perseroan membutuhkan suntikan dana untuk membayar gaji, membayar pemasok, dan pembangunan bunga obligasi senior.

 

Grup Salim memang cukup gencar melakukan ekspansi di luar negeri. Perseroan telah mengakusisi perkebunan gula di Brazil sekitar US$ 71,7 juta dan perusahaan produsen sayur mayur dari China, Minzhong Food Corporation sekitar SinS$ 89,67 juta.

 

Lalu perusahaan gula terbesar di Filipina, Roxas Holdings Inc membentuk perusahaan patungan dengan grup Salim. Kerja sama ini bertujuan untuk memperkuat ekspansi produk gula di Asia Tenggara terutama Indonesia. Grup Salim melalui First Pacific Natural Resources Holdings BV memiliki 34% saham Roxas Holdings.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya