IHSG Dibuka Menghijau, Sektor Infrastruktur Bukukan Kenaikan Tertinggi

Pada pembukaan perdagangan sebanyak 141 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau.

oleh Arthur Gideon diperbarui 30 Jul 2019, 09:15 WIB
Diterbitkan 30 Jul 2019, 09:15 WIB
IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018
Suasana di salah satu ruangan di kantor Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Sebelumnya, Perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 2017 ditutup pada level 6.355,65 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak menguat pada pembukaan perdagangan saham Selasa pekan ini.

Pada pra pembukaan perdagangan, Selasa (30/7/2019), IHSG naik 18,53 poin atau 0,29 persen ke level 6.317,57. Pada pembukaan pukul 09.00 waktu JATS, IHSG masih menguat dengan naik 27,77 poin atau 0,45 persen ke posisi 6.327,19.

Sementara itu, indeks saham LQ45 naik 0,62 persen ke posisi 1.013,11. Begitu juga dengan indeks saham IDX30 naik 0,59 persen ke posisi 555,29.

Pada pembukaan perdagangan sebanyak 141 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. Selain itu 46 saham melemah dan 115 saham diam di tempat.

Pada awal pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.332,14 dan terendah 6.317,03.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 24.089 kali dengan volume perdagangan 1,2 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 307 miliar.

Investor asing beli saham Rp 7,55 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.040.

Hampir seluruh sektor saham menghijau dan hanya sektor perkebunan yang mengalami pelemahan dengan turun 0,03 persen. Sektor infrastrutkur memimpin penguatan dengan naik 1,28 persen. Kemudian disusul sektor kontruksi yang naik 0,63 persen dan sektor industri dasar menguat 0,58 persen.

Saham-saham yang menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau antara lain ISSP melonjak 15,32 persen ke level Rp 128 per saham, DAYA mendaki 15,03 persen ke level Rp 352 per saham dan JKON naik 9,80 persen ke angka Rp 560 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham YPAS turun 13,64 persen ke posisi Rp 380 per saham, saham PAMG merosot 12,08 persen ke posisi Rp 466 per saham dan saham KNLV turun 8,45 persen ke posisi Rp 390 per saham.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Prediksi Analis

Akhir tahun 2017, IHSG Ditutup di Level 6.355,65 poin
Pekerja tengah melintas di dekat papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Pada penutupan perdagangan saham, Jumat (29/12/2017), IHSG menguat 41,60 poin atau 0,66 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

IHSG diprediksi akan melanjutkan pelemahanya pada perdagangan saham hari ini. Penyebabnya, masih dari sentimen ketidakpastian bank sentral Amerika Serikat (AS), The Fed.

Senior Research PT KGI Sekuritas, Yuganur Wijanarko menuturkan, pelaku pasar atau investor masih menanti pertemuan (meeting) Federal Reserve pada hari Rabu 31 Juli 2019. Ini dinilai bakal menentukan arah apakah ada rencana penurunan suku bunga acuan The Fed atau tidak.

"Ini akan positif untuk emitten berhutang USD dan import cost yang juga dalam USD," papar dia dalam risetnya di Jakarta, Selasa (30/7/2019). 

Adapun pada perdagangan saham hari ini dirinya memproyeksi indeks akan terkoreksi dalam rentang support 6.400 dan resistance 6.470.

Sementara itu, Head of Research PT Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi Taulat mengungkapkan, IHSG kemungkinan akan bergerak terkonsolidasi pada support dan resistance di 6.234-6.315.

"Pergerakan masih dibayangi oleh kekhawatiran investor terkait faktor global, yaitu kebijakan suku bunga The Fed," paparnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya