Anak Usaha Trans Power Marine Beli Armada Rp1,2 Triliun

Sebelumnya TLP juga telah memesan 30 unit tugboat dan tongkang baru yang sebagian masih dalam proses pembuatan dan diharapkan akan selesai pada 2024.

oleh Nurmayanti diperbarui 15 Nov 2023, 14:22 WIB
Diterbitkan 15 Nov 2023, 14:22 WIB
Armada PT Trans Power Marine Tbk (TPMA)
PT Trans Power Marine Tbk (TPMA)

Liputan6.com, Jakarta PT Trans Power Marine Tbk (TPMA) memperkuat posisinya di tengah persaingan bisnis pengangkutan barang curah dengan membeli 79 unit tugboat dan tongkang second senilai Rp1,2 triliun, melalui anak perusahaannya PT Trans Logistik Perkasa (TLP).

"Pembelian ini sebagian besar dibiayai oleh bank dan sisanya oleh dana internal. Ini merupakan bagian dari komitmen TPMA untuk terus berkembang dan meningkatkan daya saingnya di pasar global," kata Corporate Secretary TPMA Rudy Sutiono melansir Antara, Rabu (1/1/2023).

Rudy menjelaskan, serah terima 79 unit tugboat dan tongkang second ini telah selesai dilakukan pada November 2023.

Sebelumnya TLP juga telah memesan 30 unit tugboat dan tongkang baru yang sebagian masih dalam proses pembuatan dan diharapkan akan selesai pada 2024.

Dengan pembelian ini maka keseluruhan jumlah armada yang dimiliki oleh TLP adalah 109 unit tugboat dan tongkang.

PT Trans Logistik Perkasa merupakan perusahaan patungan dan PT Trans Power Marine Tbk memiliki 30 persen kepemilikan saham perusahaan.

Penambahan armada di TLP ini merupakan strategi yang diterapkan di tengah kebutuhan pasar yang mendesak akan tongkang sebagai sarana pengangkutan barang curah, khususnya batu bara dan nikel di Indonesia yang masih mengandalkan angkutan laut sebagai transportasi utama.

“Kami senantiasa melihat peluang yang ada untuk meningkatkan kapasitas, performance dan profitabilitas perusahaan. Proses pembelian armada ini memerlukan waktu yang cukup lama, namun kami bersyukur pada akhirnya dapat menyelesaikan sebelum akhir 2023," kata Rudy Sutiono.

Menurut Rudy, TPMA memiliki struktur permodalan yang kuat dengan current ratio lebih dari 200 persen serta saldo cash and cash equivalent lebih besar dari pinjaman bank.

“Kami senantiasa mengatur keuangan dengan sangat ketat dan menerapkan strategi jangka panjang untuk menjamin keberlangsungan usaha perusahaan. Investasi di anak perusahaan salah satu strategi jangka panjang dalam memanfaatkan cash flow yang ada.Optimalisasi armada dan hubungan yang terjalin dengan baik dengan pelanggan merupakan hal utama yang senantiasa kami pelihara,” kata Rudy.

Ke depannya dengan perkembangan yang pesat di TLP, katanya, maka secara langsung akan berkontribusi dan mendorong pertumbuhan laba bersih TPMA dan memperkuat struktur permodalan yang ada.

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya