Intip Gerak Saham PTRO Usai Rilis Kinerja 2024, Layak Beli?

PTRO membukukan pendapatan USD 690,81 juta atau sekitar Rp 11,36 triliun (asumsi kurs Rp 16.450 per USD). Pendapatan itu naik 19,60 persen dibandingkan pendapatan tahun buku 2023 yang tercatat sebesar USD 577,62 juta.

oleh Pipit Ika Ramadhani Diperbarui 04 Mar 2025, 13:47 WIB
Diterbitkan 04 Mar 2025, 13:15 WIB
Akhir tahun 2017, IHSG Ditutup di Level 6.355,65 poin
Aset PT Petrosea Tbk (PTRO) sampai dengan 31 Desember 2024 naik menjadi USD 867,27 juta dibanding posisi akhir 2023 yang tercatat sebesar USD 727,95 juta.(Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - PT Petrosea Tbk (PTRO) telah mengumumkan kinerja tahun buku 2024 yang berakhir pada 31 Desember 2025. Pada periode tersebut, perseroan membukukan pertumbuhan pendapatan. Namun seiring beban yang ikut bengkak, laba perseroan untuk tahun buku 2024 mengalami penurunan.

Menyusul kinerja tersebut, saham PTRO turun 7,14 persen ke posisi 3.120 pada perdagangan sesi I hari ini, Selasa 4 Maret 2025. Dalam sepekan, saham PTRO turun 5,17 persen namun masih naik 13,66 persen sejak awal tahun atau secara year to date (YTD).

Melansir laporan keuangan perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa, perseroan membukukan pendapatan USD 690,81 juta atau sekitar Rp 11,36 triliun (asumsi kurs Rp 16.450 per USD). Pendapatan itu naik 19,60 persen dibandingkan pendapatan tahun buku 2023 yang tercatat sebesar USD 577,62 juta.

Bersamaan dengan itu, beban usaha langsung pada 2024 naik menjadi USD 600,52 juta dibanding beban usaha pada 2023 yang tercatat sebesar USD 495,51 juta. Meski begitu, laba kotor perseroan masih naik menjadi USD 90,29 juta pada 2024 dibanding USD 82,11 juta pada 2023.

Pada tahun buku 2024, beban lain-lain perseroan naik menjadi USD 82,42 juta dibanding USD 66,06 juta pada 2023. Alhasil, laba sebelum pajak turun signifikan menjadi USD 7,87 juta pada 2024 dibanding USD 16,05 juta yang dicatatkan pada 2023.

Setelah memperhitungkan beban pajak penghasilan, perseroan membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk untuk tahun buku 2024 sebesar USD 9,7 juta atau sekitar Rp 159,55 miliar. Laba itu turun 20,50 persen dibandingkan laba tahun buku 2023 yang tercatat sebesar Rp 12,2 juta. Sehingga laba per saham dasar susut menjadi USD 0,0097 dari sebelumnya USD 0,0123 per saham.

Aset

Aset perseroan sampai dengan 31 Desember 2024 naik menjadi USD 867,27 juta dibanding posisi akhir 2023 yang tercatat sebesar USD 727,95 juta. Terdiri dari aset lancar senilai USD 356,2 juta dan aset tidak lancar USD 511,07 juta.

Liabilitas sampai dengan 31 Desember 2024 naik menjadi USD 617,52 juta dibanding posisi akhir 2023 yang tercatat sebesar USD 492,32 juta. Rinciannya, sebesar USD 228,25 juta tercatat sebagai liabilitas jangka pendek. Sisanya sekitar USD 389,27 juta tercatat sebagai liabilitas jangka panjang.

Sementara ekuitas perseroan sampai dengan 31 Desember 2024 tercatat sebesar USD 249,75 juta. Ekuitas itu naik dibandingkan posisi akhir 2023 yang tercatat sebesar USD 235,63 juta.

 

Promosi 1

PTRO Tawarkan Obligasi Rp 1,5 Triliun

Pembukaan-Saham
Pengunjung tengah melintasi layar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

PT Petrosea Tbk (PTRO) berencana melakukan penawaran umum berkelanjutan (PUB) obligasi berkelanjutan dengan target dana yang dihimpun sebesar Rp 2 triliun. Sehubungan dengan aksi tersebut, perseroan telah menerbitkan obligasi berkelanjutan I Petrosea tahun 2024 dengan jumlah pokok Rp 1 triliun.

Selanjutnya, perseroan berencana melakukan penawaran obligasi berkelanjutan Petrosea tahap II tahun 2024 dengan jumlah pokok 1 triliun. Obligasi ini terdiri dari tiga Seri, yaitu Obligasi Seri A, Seri B, Seri C.

Jumlah Obligasi yang ditawarkan dalam Seri A adalah sebesar Rp 39,2 miliar dengan tingkat bunga tetap sebesar 7,75% per tahun. Jangka waktu Obligasi Seri A adalah 3 tahun terhitung sejak Tanggal Emisi. Pembayaran Obligasi dilakukan secara penuh (bullet payment) pada saat tanggal jatuh tempo pada 21 Maret 2028.

 

Seri B dan C

Jumlah Obligasi yang ditawarkan dalam Seri B adalah sebesar Rp 476,2 miliar dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,75% per tahun. Jangka waktu Obligasi Seri B adalah 5 tahun terhitung sejak Tanggal Emisi. Pembayaran Obligasi dilakukan secara penuh (bullet payment) pada saat tanggal jatuh tempo pada 21 Maret 2030.

Adapun jumlah Obligasi yang ditawarkan dalam Seri C adalah sebesar Rp 484,6 miliar dengan tingkat bunga tetap sebesar 9,30% per tahun. Jangka waktu Obligasi Seri C adalah 7 tahun terhitung sejak Tanggal Emisi. Pembayaran Obligasi dilakukan secara penuh (bullet payment) pada saat tanggal jatuh tempo pada 21 Maret 2 2025.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya