Kurangi Rasio Utang, Ini Rekomendasi Saham BW Plantation

PT BW Plantation Tbk akan menambah modal tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) untuk perbaiki struktur modal.

oleh Agustina Melani diperbarui 23 Okt 2013, 07:15 WIB
Diterbitkan 23 Okt 2013, 07:15 WIB
pergerakan-saham130708d.jpg
PT BW Plantation Tbk berencana mengurangi rasio utang menjadi 1,5x pada 2013. Rasio utang itu akan berkurang bila perseroan dapat melakukan penambahan modal tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) pada tahun ini.

Sekretaris Perusahaan PT BW Plantation Tbk, Kelik Irwantono menuturkan, perseroan akan meminta persetujuan pemegang saham untuk melakukan penambahan modal tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) pada 6 November 2013. Jangka waktu aksi korporasi ini selama dua tahun. Oleh karena itu, perseroan belum dapat menyebutkan strategic investor yang berminat terhadap penawaran itu.

"Kami masih meminta persetujuan pemegang saham pada 6 November 2013. Pelaksanaan belum tahu dilakukan kapan, tetapi memang jangka waktunya dua tahun," tutur Kelik, saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (22/10/2013).

Kelik menambahkan, memang saat ini sudah ada beberapa institusi keuangan yang melakukan pembicaraan dengan perseroan untuk menjadi strategic investor. Langkah perseroan yang bergerak di bidang perkebunan ini melakukan private placement untuk dapat memperbaiki struktur modal perseroan. "Saat ini BWPT level DER/rasio utang (debt equity to ratio) sekitar 2x pada Juni 2013. Seandainya private placement ini dilakukan pada 2013 dengan harga pelaksanaan Rp 850 sehingga dapat memperoleh dana Rp 340 miliar maka DER kami dapat menjadi 1,5x," kata Kelik.

Perseroan akan melepas sebanyak-banyaknya 405,10 juta saham dengan harga Rp 850 per saham. Total dana yang diraih dari hasil pelaksanaan private placement ini sekitar Rp 344,33 miliar.

Berdasarkan laporan keuangan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), perseroan membukukan liabilitas mencapai Rp 3,86 triliun pada 30 Juni 2013 dari 31 Desember 2012 senilai Rp 3,24 triliun. Ekuitas perseroan Rp 1,71 triliun pada 30 Juni 2013 dari posisi 31 Desember 2012 senilai Rp 1,66 triliun.

Rekomendasi

Sementara itu, Analis PT Am Capital Securities, Viviet S Putri menuturkan, aksi korporasi yang dilakukan perseroan berdampak positif untuk emiten terutama dananya guna memperkuat struktur permodalan perseroan. Akan tetapi ini akan mengakibatkan para pemegang saham PT BW Plantation Tbk akan mengalami dilusi karena mereka tidak memiliki hak untuk membeli saham baru dengan harga khusus.

Viviet menambahkan, setelah keluarnya Permentan no 89/2013 maka perusahaan perkebunan memang secara tidak langsung di paksa untuk melakukan kewajibannya melakukan intergrasi hulu dan hilir. "dengan tambahan dana kas sebesar Rp344 milliar maka perusahaan akan lebih mudah dalam mengembangankan industri hilirnya (refinary plant) yang berdampak pada meningkatnya nilai perusahaan," kata Viviet.

Selain itu, Viviet menuturkan, langkah perseroan untuk melunasi utang maka itu strategi tepat. Hal itu karena kecenderungan kenaikan suku bunga pinjaman. Viviet pun masih merekomendasikan buy untuk saham BWPT dengan target harga Rp 1.125 dalam 12 bulan.

Pada perdagangan saham Selasa pekan ini, saham BWPT naik 1,1% ke level Rp 920 per saham. (Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya