Begini Kronologi Meninggalnya Pak Raden

Pak Raden sudah panas badannya sejak Kamis (29/10/2015) malam.

oleh Sapto Purnomo diperbarui 31 Okt 2015, 06:00 WIB
Diterbitkan 31 Okt 2015, 06:00 WIB
Semangat Pak Raden Saat Mendongeng di Kursi Roda
Menurut Pak Raden, membaca atau mendengarkan dongeng pada anak sangat penting untuk tumbuh kembang mereka, Jakarta, Minggu (2/11/2014). (Liputan6.com/Miftahul Hayat)

Liputan6.com, Jakarta Seniman drs Suyadi alias pak Raden menghembuskan napas trakhir di usia 82 tahun, di Rumah Sakit Pelni, Petamburan, Jakarta Barat, Jumat (30/10/2015) malam sekitar pukul 22.20 WIB.

Nanang yang sudah 39 tahun ikut bersama Pak Raden sekaligus perawat almarhum, sedikit menceritakan awal Pak Raden dibawa kerumah sakit.

"Sebelumnya dibawa ke rumah sakit  Kamis malam (29/10/2015). Saya pegang badannya panas banget. Saya bilang ke beliau, 'Pak Raden badannya panas nih.' Terus dia bilang 'nggak panas'," ungkap Nanang di rumah duka di Petamburan III, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (30/10/2015) malam.

Meski berada di atas kursi roda, Pak Raden tetap memperlihatkan semangat kepada awak media, Jakarta, Minggu (2/11/2014). (Liputan6.com/Miftahul Hayat)

"Terus saya bilang sama manajernya, Mas Sodjo (Prasodjo Chusnato) kalau bapak panas. Mas Sodjo bilang nanti Jumat di bawa kerumah sakit," sambung Nanang.

Pak Raden sempat menyuruh pulang Nanang, dan menganggap kalau kondisinya baik-baik saja. Namun pria yang sudah menganggap Pak Raden sebagai ayahnya sendiri, tetap kekeuh untuk menjaganya.

Boneka Si Unyil ciptaan Pak Raden. [Foto: Faisal R. Syam/Liputan6.com]

Jumat (30/10/2015) sekitar pukul 03.00 WIB dini hari, kesehatan pak Raden semakin drop. Ia sempat membangunkan Nanang lantaran kondisi badannya semakin tak stabil. Selain itu Pak Raden juga sempat meminta Nanang mengantarnya ke kamar mandi.

"Dia panggil saya, 'Nang saya mau kencing.' Saya pegangin dia mengantarkannya kekamar mandi, pas dikamar mandi saya panggil-panggil diam aja, akhirnya saya bopong ke kasur. Saya telepon lagi Pak Sodjo akhirnya dibawa ke rumah sakit jam 05.00 WIB," ungkap Nanang.

Risa bersama dengan Pak Raden dan kuasa hukumnya Dwiyanto Prihantono. Risa  telah mengirimkan surat terbuka kepada Pansus RUU Hak Cipta DPR.

Setelah dibawa ke Rumah Sakit Pelni, Nanang tak tahu lagi kondisi Pak Raden sampai akhirnya menghembuskan napas terakhir sekitar 22.20 WIB. "Saya juga nggak tahu bapak sakit apa, tahu-tahu dikabarin malamnya meninggal," kata Nanang.

Kini jenazah disemayamkan dirumah duka di Petamburan III, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Rencananya, Pak Raden akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Jeruk Purut, Sabtu (31/10/2015) sekitar pukul 10.00 WIB. (Pur/fei)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya