Liputan6.com, Jakarta Nama Barry Prima, George Rudy dan Advent Bangun sempat menjadi ikon aktor laga nasional di era tahun 1980-an. Setelah itu, proses regenerasi aktor laga melalui film-film action tak lagi terdengar gaungnya di kancah perfilman lokal.
Baru setelah kemunculan The Raid, nama Iko Uwais dan Joe Taslim, seolah jadi ikon aktor laga di perfilman nasional saat ini. Menurut Iko Uwais, membangkitkan kembali film laga di industri sinematografi Indonesia, menjadi salah satu prioritasnya.
Advertisement
"Setelah era Barry Prima dan Advent Bangun, mana film laga kita? Hampir semua film nasional itu drama. Padahal film action kita juga enggak kalah bagus," curhat Iko Uwais saat ditemui di kawasan Jalan Kapten Tendean, Jakarta Selatan, Sabtu (23/4/2016).
Demi kemajuan film laga nasional, Iko Uwais rela memutar otak dan menguras stamina untuk membuat gerakan baku hantam di layar lebar bisa dengan mudah dinikmati di layar bioskop. Selain dikenal sebagai aktor, suami penyanyi Audy Item ini juga piawai mengolah gerak tubuh lewat profesinya sebagai koreografer.
Â
Baca Juga
"Kalau ada yang mau kerjasama dengan saya untuk bikin film action tapi adegan laganya hanya jadi background, saya langsung mundur. Bikin film action itu enggak gampang. Harus dipikirin benar detailnya dan itu enggak makan waktu sebentar," ia menjelaskan.
Iko Uwais berharap dunia perfilman nasional bisa bangkit dengan film-film laga. Apalagi, film tersebut bisa dinikmati di mancanegara dengan menyisipkan warisan budaya bangsa.
"Seperti saya yang ingin pencak silat dikenal oleh dunia. Sekarang ini kan film action banyak. Tapi kita punya seni bela diri yang asli Indonesia, kenapa enggak kita perkenalkan di film. Kan akan jadi sesuatu yang beda juga," ia mengakhiri.(Gie/Adt)
Â