Liputan6.com, Jakarta Libur Lebaran kali ini, akting Pandji Pragiwaksono kembali bisa disaksikan dalam film bertajuk Insya Allah Sah. Yang unik, dalam perannya sebagai tokoh Raka di film ini, Pandji muncul dengan penampilan yang cukup nyentrik.
Ia mengenakan wig dengan potongan rambut jadul, tahi lalat dan gigi seri palsu, serta pakaian berwarna mencolok. Yang lebih unik, ia juga selalu tampil seperti ini saat sedang melakukan promosi film tersebut ke sejumlah media.
Gara-gara ini pula, ia sempat mengalami pengalaman kocak saat sedang mempromosikan film ini ke sebuah stasiun televisi swasta.
Advertisement
Baca Juga
Saat itu, seperti biasa Pandji Pragiwaksono datang dengan dandanan lengkap ala Raka. Kebetulan, ia punya teman yang bekerja di stasiun televisi tersebut. "Waktu masuk lift ada orang di luar ngeliatin, kayak bingung. Ternyata itu temenku. Baru nyadar pas pintunya ketutup," kata Pandji Pragiwaksono saat berkunjung ke kantor Liputan6.com di Senayan, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.
Kemunculannya sebagai Raka ternyata tak sekadar mengubah penampilan luar belaka. Pandji menceritakan bahwa untuk memerankan karakter ini, ia mempersiapkan hingga gerak tubuh dan gaya bicara Raka secara khusus. Selain melakukan diskusi dengan sutradara Benni Setiawan, Pandji Pragiwaksono mengaku bahwa ia melatih hal ini setiap hari.
"Untuk masuk ke karakter ini aku latihan setiap hari dari jam 10 pagi sampai jam empat sore. Setelah itu, workshop untuk cara bicara dan cara jalan," tuturnya.
Lantas, apakah karakter Raka sempat terbawa hingga ke kehidupan sehari-hari?
"Ah, enggak. Pandji mah dari dulu sudah biasa akting seperti ini. Kan, dulu juga pernah bawain acara yang nyamar-nyamar begitu juga," ujarnya sambil menyebut nama sebuah acara variety show yang pernah ditayangkan di sebuah televisi swasta.
Sementara itu, saat ini film Insya Allah Sah tengah ditayangkan di bioskop Indonesia. Film ini berkisah tentang Raka yang bertemu dengan Silvi (Titi Kamal), seorang perempuan yang menjalani kehidupannya dengan seenaknya, dalam sebuah lift yang mengalami gangguan.
Saat terjebak di lift ini, Silvi lantas bernazar akan segera memperbaiki hidupnya. Namun, begitu keluar dari lift, ia melupakan nazarnya tersebut. Dengan gaya lugunya yang kerap membuat Silvi naik darah, Raka lantas terus-menerus mengingatkan perempuan ini akan janjinya tersebut.
Â