Liputan6.com, Los Angeles - Fergie mengungkapkan kisah mengenai masa-masa dirinya ketergantungan narkoba. Menurut personel Black Eyed Peas itu, ia telah diperbudak zat bernama crystal meth dan kerap berhalusinasi.
Menurut Fergie, kondisi itu ia alami sebelum terkenal dan bergabung dengan Black Eyed Peas. "Pada titik terendah saya, saya menderita sakit psikosis dan demensia secara kimiawi," kata Fergie (42), kepada iNews.co.uk.
Advertisement
Baca Juga
Begitu kuatnya pengaruh obat tersebut, Fergie merasakan halusinasi yang begitu hebat. Ia merasakan paranoid yang begitu besar. Konyolnya, pelantun "Big Girls Don't Cry" itu merasa selalu diikuti agen rahasia Amerika Serikat, CIA dan FBI. Bahkan ketika Fergie berusaha mencari pertolongan lewat gereja, ia pun harus mengalami perjuangan.
"Mereka mencoba menendang saya keluar, karena saya bergerak menyusuri lorong dengan cara yang gila ini. Karena saya pikir ada kamera infra merah di gereja yang mencoba memeriksa tubuh saya. Saya melesat melewati altar ke lorong dan dua orang mengejar saya," katanya.
"Saya ingat berpikir begini: 'Jika saya berjalan keluar, dan tim SWAT ada di luar sana, berarti saya benar selama ini. Tapi jika mereka tidak ada di luar sana, maka obat itu membuat saya melihat sesuatu dan saya akan berakhir di sebuah institusi. Dan jika itu benar-benar obat terlarang, saya tidak ingin lagi menjalani hidup seperti ini lagi.' Saya keluar dari gereja... jelas tidak ada tim SWAT, hanya saya di tempat parkir. Itu adalah momen pembebasan," sambung Fergie.
Â
Cerai dari Josh Duhamel
Pengakuan Fergie tersebut keluar tiga bulan setelah ia berpisah dari Josh Duhamel. Fergie dan Josh Duhamel telah menikah selama delapan tahun dan dikaruniai seorang anak laki-laki, Axl yang berusia empat tahun. Meski telah berpisah, Fergie mengaku masih berhubungan baik dengan sang mantan.
"Karena Josh dan aku bekerja penuh waktu saat ini. Ini menjadi sulit dan kami lelah, tapi kami berusaha sekuat tenaga untuk memastikan anak itu tidak merasakan apa-apa selain cinta," katanya.
Advertisement