Detoks di RSKO, Fachri Albar Tak Boleh Dijenguk

Sejak ditahan, Fachri Albar terus-menerus mengalami penurunan kesehatan.

oleh Zulfa Ayu Sundari diperbarui 27 Feb 2018, 16:10 WIB
Diterbitkan 27 Feb 2018, 16:10 WIB
Fachri Albar
Fachri Albar (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Sejak ditahan di Polres Jakarta Selatan selama lebih dari seminggu lamanya, Fachri Albar terus-menerus mengalami penurunan kesehatan. Hal ini diduga sebagai efek samping karena ia berhenti mengonsumsi obat terlarang selama menjadi tahanan.

Terhitung Senin (27/2/2018) Fachri Albar akhirnya dirujuk ke Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) untuk mendapat penanganan kesehatan lebih lanjut. Diutarakan Sandy Arifin selaku pengacara, Fachri Albar harus didetoks, sehingga tak bisa dijenguk untuk sementara waktu.

 

 

 

 

 

Keluarga Dilarang

Fachri Albar
Fachri Albar (Liputan6.com/Faizal Fanani)

"Enggak boleh. Pihak keluarga juga enggak boleh menjenguk selama seminggu. Bisa seminggu lebih cepat. Bisa seminggu lebih awal. Tergantung gimana dia di dalam saja," terang Sandy Arifin saat dihubungi wartawan, Selasa (27/2/2018).

Oleh karena itu, kuasa hukum maupun keluarga juga belum mendapat informasi terkini mengenai kesehatan Fachri Albar setelah sehari mendapat tindakan di RSKO.

 

Penurunan Kesehatan

Fachri Albar
Fachri Albar (Liputan6.com/Faizal Fanani)

"Belum. Justru kita masih menunggu hasil. Mereka kan lagi detoks selama seminggu tuh. Kita juga enggak boleh nemuin," papar Sandy Arifin.

Pengacara juga enggan memastikan apakah penurunan kesehatan suami Renata Kusmanto itu disebabkan karena ia berhenti mengonsumsi dumolid.

 

Sakit

Fachri Albar
Fachri Albar (Liputan6.com/Faizal Fanani)

"Aku enggak tahu kalau itu, yang pasti dia sakit. Untuk masalah dia berhenti atau tidaknya aku enggak tahu. Kita tanya ke dokternya," imbuh dia.

"Yang pasti dia memang dari awal pertama kali ditangkap kan malamnya sudah sakit-sakit. Sampai akhirnya di Kamis malam memuncak tuh sampai hari kemarin itu," Sandy menjelaskan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya