Liputan6.com, Jakarta Ratusan orang dinyatakan meninggal dunia dalam kecelakaan pesawat Jeju Air di Bandara Internasional Muan pada 29 Desember 2024. Pesawat dengan nomor penerbangan 7C2216 tersebut sedang melakukan perjalanan dari Bangkok ke Muan ketika mengalami kecelakaan di landasan pacu.
Dugaan awal mengindikasikan kegagalan roda pendaratan sebagai penyebab utama. Namun investigasi lebih lanjut masih dilakukan pihak berwenang. Pesawat jenis Boeing 737-800 itu membawa total 181 orang, terdiri dari 175 penumpang dan enam awak.
Baca Juga
Dari jumlah tersebut, 173 adalah warga negara Korea Selatan. Dua lainnya warga negara Thailand. Upaya penyelamatan oleh otoritas pemadam kebakaran berhasil menyelamatkan dua awak yang mengalami luka-luka pada Minggu pagi.
Advertisement
Diberitakan, sebagian besar penumpang merupakan wisatawan yang mengikuti paket perjalanan bertema Natal selama lima hari yang diatur agen perjalanan kecil.
Rentang Usia Korban
Penumpang didominasi kelompok usia 50-an dan 60-an, masing-masing sebanyak 40 orang. Korban termuda yang tercatat dalam tragedi ini anak laki-laki berusia tiga tahun yang lahir pada tahun 2021.
Dikutip dari situs Sporsq via Allkpop, insiden ini menjadi perhatian publik setelah sejumlah pengguna medsos dan komunitas daring melaporkan hilangnya kontak dengan kerabat atau teman mereka.
Advertisement
Dikabarkan Ada Penggemar
Beberapa dari mereka adalah penggemar yang menghadiri Asia Artist Awards ke-9 di Bangkok pada 27 Desember 2024 dan dijadwalkan kembali ke Korea Selatan pada 29 Desember.
Di antara para penumpang, terdapat sejumlah pejabat dari dunia olahraga, termasuk beberapa individu yang terafiliasi tim bisbol profesional, KIA Tigers. Mereka diduga termasuk dalam penerbangan nahas tersebut.Â
Dugaan Penyebab Kecelakaan
Dikutip darir News Liputan6.com, kantor darurat Korsel mengatakan bahwa roda pendaratannya tampak tidak berfungsi dengan baik.
Rekaman kecelakaan yang disiarkan televisi YTN menunjukkan pesawat Jeju Air tergelincir melintasi landasan udara, tampaknya dengan roda pendaratan masih tertutup, dan bertabrakan langsung dengan dinding beton di pinggiran fasilitas itu.
Advertisement