Liputan6.com, Surabaya - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jatim diminta memperkuat tiga sektor ekonomi, yaitu pertanian, perkebunan dan peternakan agar ekonomi Jatim dapat lebih cepat bangkit dan tumbuh.
"Jatim memiliki potensi besar di ketiga sektor tersebut dan potensi yang bisa diinvestasi para pengusaha seperti komoditas kopi dan kakao, peternakan sapi, hingga proses pengolahan padi menjadi beras premium," ujar Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Minggu (24/1/2022)..
Dia menyatakan, pada 2021, untuk pertama kalinya produksi padi Jawa Timur tertinggi secara nasional. yakni sebanyak 9.934.361 ton GKG (gabah kering giling).
Advertisement
"Itu artinya, Jawa Timur menjadi sentra produksi beras terbesar di Indonesia," ucapnya.
Sedangkan, untuk kopi dan kakao merupakan komoditas perkebunan yang paling dibutuhkan untuk mendukung ekspor Jatim lantaran permintaan di pasar domestik maupun internasional selalu meningkat.
Salah satunya Kopi Jember dan Bondowoso yang sudah masuk pasar internasional, bahkan di Bondowoso memiliki slogan sebagai “Republik Kopi”.
Komoditas lainnya yang bisa dikembangkan yaitu tanaman porang sudah menjadi ekspor unggulan Jatim dengan tujuan mulai dari China, Jepang, dan beberapa negara lainnya.
Ekspor Meningkat
Nilai ekspor porang yang terus meningkat setiap tahunnya. Pada tahun 2018 volume ekspor porang dari Jatim mencapai 5,51 ton dengan nilai sekitar Rp270,3 miliar. Lalu pada 2019 meningkat 9 persen, menjadi 6 ton dengan nilai sekitar Rp297 miliar. Kemudian, pada 2020 meningkat hingga 70 persen di volume 10 ton dengan nilai Rp499,08 miliar.
"Oleh karenanya saya berharap ada yang berinvestasi untuk membuka pabrik pengolahannya," kata gubernur perempuan pertama di Jatim tersebut.
Advertisement