Liputan6.com, Banyuwangi Fenomena perang sarung kini tengah ramai digandrungi kalangan remaja di Banyuwangi. Para remaja itu melakukannya di momen sahur saat kondisi sepi.
Dalam perang sarung di Banyuwangi ini, sarung digunakan sebagai senjata, diikat dan dibuat benjolan diujung lalu dihantamkan ke badan lawan.
Namun ada resiko bahaya, terkadang ada yang curang dengan memasukkan batu atau besi ke dalam lilitan sarung.
Advertisement
Baca Juga
Kondisi itu kini dikeluhkan oleh warga Banyuwangi. Alhasil polisi pun kini rutin melakukan patroli.
Anggota kepolisian tersebut berhasil mengamankan 5 remaja yang diduga melakukan perang sarung di depan Pendopo Sabha Swagatha Blambangan, Jumat (15/4/2022) dini hari
"Kami berhasil mengamankan 5 remaja yang masih di bawah umur, mereka melakukan perang sarung menjelang sahur di depan pendopo," kata Kapolsek Banyuwangi, AKP Kusmin, Minggu (17/4/2022)
Simak juga video pilihan berikut ini:
Polisi Sita Sarung
Para remaja, itu kemudian dibawa ke mapolsek dan dilakukan pembinaan. Polisi menyita barang bukti berupa sarung yang telah diikat pada bagian ujungnya.
"Kelima remaja tersebut saat ini telah dikembalikan kepada orang tua masing-masing dan telah membuat surat pernyataan untuk tidak mengulangi lagi kegiatan yang dapat mengganggu keresahan masyarakat dan gangguan kamtibmas di bulan ramadan seperti perang sarung dan lain sebagainya," ujarnya.
Ia juga berpesan kepada orang tua remaja yang telah di amankan itu untuk mengawasinya, apabila keluar untuk tidak pulang terlalu larut malam dengan harapan terhindar dari pengaruh teman yang kurang baik.
"Perang sarung ini cukup meresahkan masyarakat. Anak-anak yang seluruhnya masih berstatus pelajar itu diminta tidak mengulangi perbuatannya. Kami minta mereka agar lebih fokus dan konsentrasi untuk belajar," ucap kapolsek Banyuwangi.
Â
Advertisement