Liputan6.com, Surabaya - Pusat Studi Anti Korupsi dan Demokrasi (PUSAD) Universitas Muhammadiyah Surabaya merilis survei tingkat kepuasangan warga Muhammadiyah Jatim atas kepemimpinan Gubernur Khofifah Indar Parawansa dan Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak .
Baca Juga
Berdasarkan hasil survei warga Muhammadiyah Jatim, sebanyak 73,3 persen puas terhadap kepemimpinan Gubernur Khofifah, 12,3 persen tidak puas, dan 14 persen tidak menjawab.
Advertisement
"Dari jumlah warga Muhammadiyah Jatim yang puas, 27,3 persen menganggap kepemimpinan Khofifah merakyat, 20,2 persen programnya relevan, 13,6 persen meningkatkan pertumbuhan ekonomi, 9,8 persen menciptakan kerukunan antarwarga, dan 5,4 persen toleransi antar-umat beragama," ujar Peneliti Utama PUSAD UM Surabaya Radius Setiyawan, Jumat (5/1/2024).
Radius berharap hasil yang dirilis Pusat Studi Anti Korupsi dan Demokrasi UM Surabaya terkait elektabilitas di Jawa Timur akan menjadi barometer untuk mengawal jalannya demokrasi yang luber dan jurdil di wilayah setempat jelang Pemilu 2024.
Lebih lanjut lagi, Radius menjelaskan teknik pengambilan sampel memakai multistage random sampling. Di mana, lokasi diambil di semua daerah Muhammadiyah di Jawa Timur, sebanyak 38 Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) kabupaten/kota.
Kemudian, masing-masing kabupaten/kota diambil di tingkat PCM untuk dijadikan sampel penelitian. Sampel tiap kecamatan dibagi secara proporsional berdasarkan jumlah pemilih di tiap kecamatan dan kelurahan yang dijadikan lokasi penelitian.
"Kami mengambil jumlah sampel sebanyak 1067 responden tersebar secara proporsional di 38 PDM kabupaten/kota dengan margin tingkat toleransi (standart of error) 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan adalah 95 persen," tutur Radius.
Survei ini dilakukan 13-28 Desember 2023. Kemudian dirilis secara terbuka dengan menghadirkan sejumlah tokoh.
Khofifah Kembali Maju di Pilgub Jatim
Sebelumnya, Khofifah Indar Parawansa memastikan untuk kembali maju menjadi calon gubernur untuk yang kedua kalinya pada Pilgub Jatim 2024.
"Saya pamitan periode pertama mohon maaf lahir batin. Jika panjengen paringi doa dan paringi dukungan, saya insya Allah dengan doa dan dukungan panjenengan akan maju pada periode kedua lagi. Terima kasih semuanya," ujar Khofifah di hadapan belasan ribu anggota Muslimat NU di Surabaya, Kamis (7/12/2023).
Selain minta doa restu, Khofifah juga memamerkan sejumlah prestasi Jatim dalam periode pertama kepemimpinannya. Salah satunya adalah dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat Jatim.
Diantaranya, tingkat penerimaan siswa siswi di perguruan tinggi nasional dengan maupun tanpa tes tertinggi nasional.
"Kemudian, kemiskinan ekstrem di Jatim turunnya ekstrem sekali. Artinya, makin banyak masyarakat lepas dari kemiskinan ekstrem, dari 4,4 persen jadi 0,82 persen," ucap perempuan yang juga Ketua Muslimat NU itu.
Khofifah juga menyebut saat ini jumlah desa mandiri di Jatim tertinggi secara nasional dengan jumlah 2.800 desa mandiri berbanding 1.000 dari Jawa Barat yang berada di peringkat kedua.
Khofifah mengaku seluruh prestasi ini tidak bisa ia capai sendiri tanpa dukungan seluruh perangkat daerah dan dukungan masyarakat Jatim. "Alhamdulillah karena istighosah dan doa semua tetesan keberkahan Allah limpahkan pada warga Jatim," ujarnya.
Advertisement