Tujuan APEC
APEC didirikan pada tahun 1989 sebagai tanggapan terhadap pertumbuhan interdependensi ekonomi negara-negara Asia-Pasifik dan lahirnya blok perdangangan lain di bagian-bagian lain dunia.
Ketakutan akan Jepang mendominasi kegiatan ekonomi di kawasan Asia-Pasifik, dan untuk mendirikan pasar baru untuk produk agrikultural dan bahan mentah di luar Eropa.
Bermarkas di Singapura, APEC diakui sebagai forum tertua dan blok multilateral tingkat tertinggi di kawasan Asia-Pasifik, dan memberikan pengaruh global yang signifikan.
Pertemuan APEC
Pertemuan Pemimpin Ekonomi tahunan atau Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) APEC, dihadiri oleh kepala pemerintahan dari seluruh negara anggota APEC kecuali Taiwan (yang diwakilkan oleh pejabat level menteri yang dinamai Tionghoa Taipei sebagai kepala ekonomi).
Lokasi pertemuan KTT APEC ini, dirotasi tiap tahun di antara negara anggota, dan sebagai tradisi, yang diikuti oleh hampir semua pertemuan, setiap kepala pemerintahan yang hadir mengenakan pakaian tradisional negara tuan rumah. APEC memiliki tiga pengamat resmi: Sekretariat Perhimpunan Bangsa-Bangsa (PBB) Asia Tenggara, Dewan Kerjasama Ekonomi Pasifik dan Sekretariat Forum Kepulauan Pasifik.
Lokasi Pertemuan
KTT APEC diadakan setiap tahun di negara-negara anggota. Pertemuan pertama organisasi APEC diadakan di Canberra, Australia pada tahun 1989. APEC menghasilkan "Deklarasi Bogor" pada KTT 1994 di Bogor yang bertujuan untuk menurunkan bea cuka hingga nol dan lima persen di lingkungan Asia Pasifik untuk negara maju paling lambat tahun 2010 dan untuk negara berkembang selambat-lambatnya tahun 2020.
Pada tahun 1997, KTT APEC diadakan di Vancouver, Kanada. Kontroversi timbul ketika kepolisian setempat menggunakan bubuk merica untuk meredakan aksi para pengunjuk rasa yang memprotes kehadiran Soeharto yang menjabat sebagai presiden Indonesia pada saat itu.[16]
Pada tahun 2003, kepala organisasi Jemaah Islamiyah Riduan Isamuddin alias Hambali berencana melancarkan serangan pada KTT APEC di Bangkok, Thailand. Hambali ditangkap di kota Ayutthaya oleh kepolisian setempat, sebelum ia dapat melaksanakan serangan itu. Pada tahun 2004, Chili menjadi negara Amerika Selatan pertama yang menjadi tuan rumah KTT APEC.
Jadwal KTT APEC
- 1989 - Canberra Australia - Perdana Menteri Bob Hawke
- 1990 - Singapura - Perdana Menteri Goh Chok Tong
- 1991 - Seoul Korea Selatan - Presiden Roh Tae-woo
- 1992 - Bangkok Thailand - Perdana Menteri Chuan Leekpai
- 1993 - Pulau Blake Amerika Serikat - Presiden Bill Clinton
- 1994 - Bogor Indonesia - Presiden Suharto
- 1995 - Osaka Jepang - Perdana Menteri Tomiichi Murayama
- 1996 - Subic Filipina - PResiden Fidel Ramos
- 1997 - Vancouver Kanada - Perdana Menteri Jean Chretien
- 1998 - Kuala Lumpur Malaysia - Perdana Menteri Mahathir Mohamad
- 1999 - Auckland Selandia Baru - Perdana Menteri Jenny Shipley
- 2000 - Bandar Seri Bengawan Brunei - Sultan Hassanal Bolkiah
- 2001 - Shanghai Tiongkok - Presiden Jiang Zemin
- 2002 - Los Cabos Meksiko - Presiden Vicente Foc
- 2003 - Bangkok Thailand - Perdana Menteri Thaksin
- 2004 - Santiago Chili - Presiden Ricardo Lagos
- 2005 - Busan Korea Selatan - PResiden Roh Moo-hyun
- 2006 - Hanoi Vietnam - Presiden Nguyen Minh Triet
- 2007 - Sydney Australia - Perdana Menteri John Howard
- 2008 - Lima Peru - Presiden Alan Garcia Perez
- 2009 - Singapura - Perdana Menteri Lee Hsien Loong
- 2010 - Yokohama Jepang - Perdana Menteri Naoto Kan
- 2011 - Honolulu Amerika Serikat - Presiden Barack Obama
- 2012 - Vladivostok Rusia - Presiden Vladimir Putin
- 2013 - Bali Indonesia - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
- 2014 - Beijing Tiongkok - Presiden Xi Jinping
- 2015 - Pasay Filipina - Presiden Benigno Aquino III
- 2016 - Lima Peru - Presiden Pedro Pablo Kuczynski
- 2017 - Da Nang Vietnam - Presiden Tran Bai Quang
- 2018 - Port Moresby Papua Nugini - Perdana Menteri Peter O'Neill
- 2019 - Santiago Chili - Presiden Sebastian Pinera
- 2020 - Kuala Lumpur Malaysia (daring) - Perdana Menteri Muhyiddin Yassin
- 2021 - Auckland Selandia Baru (daring) - Perdana Menteri Jacinda Ardem
- 2022 - Bangkok Thailand - Perdana Menteri Prayut Chan-o-cha
- 2023 - Amerika Serikat - Presiden Joe Biden
- 2024 - Lima Peru - Presiden Pedro Castillo
- 2025 - Korea Selatan - Presiden Yoon Seok-yeol