Mudik atau pulang kampung tahun ini akan dimulai pada Jumat, 1 Juli 2016. Aktivitas mudik dilakukan untuk menyambut Hari Raya Idul Fitri (Lebaran). Para warga yang merantau ke kota untuk bekerja kembali pulang ke kampung halamannya. Aktivitas ini dilakukan satu tahun sekali.
Peningkatan 100 Persen
Korlantas Polri bersama Polda Jawa Barat, Polda Jawa Tengah, Kementerian Perhubungan, dan sejumlah instansi terkait lain, menggelar rapat koordinasi mengantisipasi arus mudik, yang biasa terjadi saat Ramadan. Rapat operasi tahunan kali ini digelar di Brebes, Jawa Tengah.
Kakorlantas Polri Brigadir Jenderal Agung Budi Maryoto memprediksi, arus mudik dan balik 2016 akan terjadi peningkatan drastis di jalur darat, khususnya pengguna kendaraan roda dua.
"Prediksi arus mudik tahun ini mengalami peningkatan. Tergantung dari jenis transportasinya. Udara meningkat tujuh persen," kata Agung.
Skema Polri Urai Kemacetan
Kapolri Badrodin Haiti mengatakan pihaknya telah memetakan daerah mana yang akan jadi pusat kemacetan saat arus mudik 2016. Sejumlah skema mengurai kemacetan telah disiapkan.
"Sumber kemacetan mulai dari Tol Gate di Cikarang Utama nanti juga akan ada lawan arus atau contra flow juga akan ditambah gate dan petugasnya," kata Badrodin.
Kemenhub Anggarkan Rp20 Miliar untuk Mudik Gratis
Jelang arus mudik Ramadan, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) merumuskan antisipasi penanganan arus mudik dan balik tahun ini.
Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Pudji Hartanto mengatakan, berkaca pada tahun-tahun sebelumnya, mudik gratis akan tetap menarik masyarakat menggunakan transportasi umum.
"Pemerintah tahun ini telah menyiapkan anggaran empat kali lipat untuk mudik gratis. Tahun lalu Rp 5 miliar, tahun ini Rp 20 miliar. Sehingga mempermudah pengguna sepeda motor," tutur Pudji