Korban Jiwa
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Flores Timur mencatat banjir bandang yang terjadi pada Minggu (4/4/2021) menelan sejumlah korban jiwa.
Data awal menyebutkan korban jiwa sebanyak 44 orang meninggal dunia, 26 orang hilang, 9 orang luka-luka, 80 kepala keluarga (KK) terdampak dan 256 jiwa mengungsi di Balai Desa Nelemawangi. Data mengenai para korban dan masyarakat terdampak masih dapat berubah mengikuti perkembangan di lapangan.
Kemudian kerugian materiil yang dilaporkan meliputi 17 unit rumah hanyut, 60 unit rumah terendam lumpur, 5 jembatan putus, puluhan rumah terendam banjir di Kecamatan Adonara Barat dan ruas jalan Waiwadan-Danibao dan Numindanibao terputus di empat titik.
Pengungsi
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat hingga Senin (5/4/2021) pukul 05.00 WIB, sekitar 256 jiwa mengungsi akibat banjir bandang disertai tanah longsor di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, pada Senin (5/4/2021).
Cerita Petugas Evakuasi Korban
Tim gabungan, TNI, dan Polri bersama masyarakat berhasil mengevakuasi sejumlah jenazah korban bencana banjir bandang di Adonara, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Upaya evakuasi dilakukan sejak Minggu pagi (4/4/2021). Dalam evakuasi tersebut, sebanyak 58 berhasil ditemukan.
"Sebanyak 54 jenazah yang sudah berhasil ditemukan adalah warga Desa Nelelamadike, Kecamatan Ile Boleng, dan 4 lainnya merupakan warga Kelurahan Lawerang, Kecamatan Adonara Timur,” ungkap Wakil Bupati Flores Timur, Agustinus Payong Boli, kepada Liputan6.com, Minggu (4/4/2021).
Dirinya juga menyebut, ada tiga orang yang dinyatakan hilang dari Desa Riang Baran, Kecamatan Wotan Ulomado, masih dalam proses pencarian oleh warga yang dibantu aparat TNI dan Polri.
"Saat ini pemerintah bersama TNI/Polri dan stakeholder terkait serta masyarakat masih melakukan upaya pencarian korban yang belum ditemukan” katanya.
Lebih lanjut ia mengatakan, akibat banjir bandang dan tanah longsor, ratusan orang mengalami luka-luka dan ratusan rumah warga rusak dan tertimbun material longsor.
"Korban luka-luka saat ini dalam perawatan tim medis baik dari RSUD Flores Timur maupun Puskesmas terdekat di Pulau Adonara," ujarnya.
Agustinus menambahkan, selain fokus mencari korban yang belum ditemukan, pemerintah daerah juga sudah mendistribusikan bantuan darurat bagi warga yang terdampak banjir bandang maupun tanah longsor, serta membuka dapur umum.
"Kita sudah siapkan posko dan dapur umum bagi warga terdampak bencana," ungkapnya.